
Mampu mempertahankan Anugerah Kampus Unggulan untuk ke-13 kalinya.
ADADIMALANG – Di sela-sela pelaksanaan Rapat Kerja Pimpinan Perguruan tinggi di Hotel Grand Mecure kota Malang, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) wilayah VII Jawa Timur, Prof Dr Ir Suprapto, DEA, memberikan Anugerah Kampus Unggulan (AKU) bagi Perguruan tinggi Swasta.
“Adanya Anugerah Kampus Unggulan (AKU) ini dimaksudkan untuk mendorong dan memberikan motivasi bagi Perguruan Tinggi Swasta untuk meningkatkan kualitas pengelolaan kelembagaan dan sumber dayanya,” jelas Suprapto
Salahsatu yang menerima Anugerah kampus Unggulan ini adalah STIE Malangkucecwara yang diterima oleh Wakil Ketua I STIE Malangkucecwara, Dra. Tutik Arniati, Ak., M.M., CA., CPA., hari rabu lalu (23/11/2021).
Raihan Anugerah Kampus Unggulan tahun ini menjadi perolehan ke-13 STIE Malangkucecwara yang dirasakan selalu menjadi istimewa setiap tahunnya.
Hal tersebut disampaikan Ketua STIE Malangkucecwara yakni Drs. Bunyamin, M.M., Ph.D., secara virtual pagi tadi, Kamis (25/11/2021).
“Untuk ke-13 kalinya kita menerima Anugerah Kampus unggulan (AKU) sebagaimana tahun-tahun sebelumnya STIE Malangkucecwara menerimanya. Setiap tahun AKU yang kita terima dalah suatu hal yang istimewa karena kondisi eksternal yang selalu berubah sehingga menuntut perubahan yang transformatif dari sebuah institusi pendidikan baik dari kurikulum, kelembagaan, kemahasiswaan dan semua aspek pembelajaran hingga pengabdian masyarakat yang harus dapat bertransformasi mengikuti perubahan lingkungan yang sangat cepat sekali,” ungkap Ketua STIE Malangkucecwara.
Meskipun telah menerima sebanyak 13 kali, Bunyamin menegaskan raihan AKU hingga 13 kali tersebut merupakan buah dari kerjasama yang solid seluruh sivitas akademika dan tenaga kependidikan STIE Malangkucecwara.
“Tanpa kerjasama yang solid di masa pandemi dengan berbagai perubahan yang menantang ini akan sulit kita meraih AKU atau minimal mempertahankan raihan AKU ini mengingat persaingan perguruan tinggi saat ini juga luar biasa,” tukas pria yang akrab disapa Pak Beni ini.
Dalam momen yang sama, Wakil Ketua I STIE Malangkucecwara, Dra. Tutik Arniati, Ak., M.M., CA., CPA., menyampaikan kampus STIE Malangkucecwara telah menjaga standar kualitas pendidikan dan meningkatkannya setiap tahun sehingga berhasil meraih AKU hingga 13 kali.
“Ada delapan indikator penilaian untuk mampu meraih AKU bagi Perguruan Tinggi Swasta seperti lulusan mendapatkan pekerjaan yang layak, mahasiswa mendapatkan pengalaman di luar kampus melalui program MBKM, dosen berkegiatan di luar kampus, praktisi mengajar di dalam kampus, adanya pemanfaatan hasil kerja dosen seperti penelitian dan lain sebagainya, Program Studi bekerjasama dengan mitra kelas dunia, adanya jelas yang kolaboratif dan partisipatif, dan program Studi berstandar internasional,” jelas Tutik Arniati.
https://www.youtube.com/watch?v=ugeVbqdpegs&feature=youtu.be
Tutik menegaskan kampus STIE Malangkucecwara telah melaksanakan ketujuh indikator penilaian AKU tersebut dan tengah mempersiapkan poin ke delapan yang merupakan indikator baru dalam penilaian AKU tahun mendatang.
“Kami menerima AKU ini sejak tahun 2018 sehingga yang tahun ini merupakan tahun ke-13. Ada empat bidang yang menjadi kriteria penerima AKU yakni kelembagaan dan kerjasama dengan delapan kriteria, bidang pendidikan dan tenaga kependidikan dengan tujuh kriteria, bidang Risbang dan Inovasi ada tujuh kriteria dan juga bidang pembelajaran dan kemahasiswaan dengan empat kriteria,” ujar Wakil Ketua I STIE Malangkucecwara.
Raihan AKU ke-13 kalinya dalam kondisi pandemi Covid-19 tersebut menurut Bunyamin menjadi suatu anugerah yang lebih istimewa, mengingat kondisi pandemi membawa dampak yang luar biasa termasuk dunia pendidikan khususnya perguruan tinggi.
“Di masa pandemi tidak ada satu perguruan tinggi yang kebal atau imun dari dampak pandemi akibat Covid-19 ini. Namun kesiapan kami sejak awal pandemi dalam mempersiapkan segala kemungkinan terburuk dan soliditas internal alhamdulillah mampu membuat kami tetap bertahan dalam kondisi pandemi yang akhirnya berubah menjadi badai di dunia termasuk di Indonesia ini,” ungkap Bunyamin.
Dalam pemaparannya, Bunyamin mengakui STIE Malangkucecwara tidak terdampak secara finansia; sehingga kampus yang dulu dikenal dengan ABM ini tidak terbebani hutang dan tetap mampu memberikan hak dosen dan karyawannya dengan lancar tanpa terlambat satu haripun.
Konferensi pers raihan Anugerah Kampus Unggulan (AKU) oleh STIE Malangkucecwara ini juga dihadiri Dra. Tutik Arniati, Ak., M.M., CA., CPA., Ketua III Dr. Drs. Kadarusman, Ak., M.M., CA., dan Kepala Humas STIE Malangkucecwara Benita Rachmania SE., MM. Secara luring. (A.Y)