ADADIMALANG.COM | Kota Surabaya – Dengan tujuan meningkatkan pengawasan partisipatif di kalangan insan media dan juga masyarakat, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Jawa Timur melakukan media gathering bersama 100 jurnalis yang bekerja di wilayah Jawa Timur hari ini, Senin (04/12/2023).

Dalam pembukaan kegiatan gathering dengan tema ‘Kolaborasi Bawaslu Provinsi Jawa Timur Dengan Awak Media Untuk Meningkatkan Pengawasan Partisipatif Pemilu 2024’ di Hotel Majapahit Surabaya, Kepala Bagian Hukum, Humas Dan Data Informasi Bawaslu Jawa Timur yakni Indra Purnomo Kusuma Hasyim menegaskan Bawaslu dan media merupakan dua entitas yang penting dalam pelaksanaan Pemilu

“Bawaslu Jatim menilai media merupakan mitra strategis untuk mewujudkan Pemilu yang demokratis dengan tujuan meningkatkan pengawasan partisipatif Pemilu 2023 termasuk dalam melawan penyebaran berita bohong (hoax) mengingat dimana berdasarkan data yang kami terima, pada tahun 2022 lalu terdapat lebih dari 5.000 hoax tentang Pemilu,” ungkap Indra Purnomo.

Dalam gathering yang dilaksanakan selama dua hari ini, Bawaslu Jawa Timur menghadirkan Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu, S.H., M.S. yang memberikan materi terkait dengan Netralitas Media Massa Dalam Pemberitaan Jelang Pemilu 2024, dan juga Ismail Fahmi, Ph.D. selaku Direktur Drone Emprit yang akan memberikan materi terkait Peran Penting Media Massa dalam Menangkal Hoaks Pada Pemilu 2024.

Kordinator Divisi SDM dan Organisasi Bawaslu Jatim, Nur Elya Anggraini menegaskan jurnalis atau wartawan tidak perlu khawatir dengan keterbukaan Bawaslu baik di Jawa Timur dan Bawaslu Kabupaten/Kota mengingat di Bawaslu itu banyak komisionernya yang sebelumnya berprofesi sebagai seorang jurnalis.

“Dengan adanya mantan jurnalis yang menjabat sebagai komisioner Bawaslu maka jurnalis tidak perlu khawatir pada kebutuhan data yang diperlukan untuk publikasi. Bawaslu akan terbuka dan memberikan informasi yang dibutuhkan kecuali informasi yang dikecualikan. Sampai saat ini Bawaslu Jatim telah menerima hampir 100 ribu Form A atau form aktivitas pengawasan yang dilakukan di tingkat Provinsi hingga ke level desa yang dikumpulkan teman-teman adhoc dan Bawaslu Kab/Kota,” ungkap Nur Elya Anggraini.

Kordinator Divisi SDM dan Organisasi Bawaslu Jatim, Nur Elya Anggraini berharap Bawaslu dan media dapat bermitra dan bersinergi dalam pengawasan partisipatif Pemilu 2024 (Foto : Agus Yuwono)
Kordinator Divisi SDM dan Organisasi Bawaslu Jatim, Nur Elya Anggraini berharap Bawaslu dan media dapat bermitra dan bersinergi dalam pengawasan partisipatif Pemilu 2024 (Foto : Agus Yuwono)

Menurut Nur Elya Anggraini, Bawaslu Jawa Timur telah menerima 49 laporan dari seluruh Jawa Timur dimana 13 laporan yang masuk itu telah diputus bersalah yang terkait dengan netralitas ASN, kode etik dan pelanggaran administrasi.

“Bawaslu seJawa Timur berkomitmen terbuka terhadap segala jenis informasi yang dibutuhkan jurnalis, di up to date saja setiap hari, jika perlu ditanyakan saja. Mengingat setiap ada laporan itu membutuhkan mekanisme untuk menuju keputusan sehingga perlu pengawalan dan waktu. Bawaslu dan Media melakukan kerja yang sama yakni bidang pengawasan. Jadi semangatnya sama, memberikan informasi dan mengedukasi masyarakat,” ujar perempuan yang akrab disapa Ely.

“Jangan segan untuk nongkrong di kantor Bawaslu termasuk Bawaslu Kabupaten/Kota, insyaAllah akan kita update informasi terkait dengan Pemilu. Jangan ragu untuk bertanya kepada Bawaslu, karena Bawaslu Terbuka, Pemilu Tepercaya,” ujar perempuan yang berlatarbelakang jurnalis ini.

Di lokasi yang sama, Koordinator Divisi Hubungan Masyarakat Bawaslu Jawa Timur yakni Dwi Endah Prasetyowati menegaskan pihak Bawaslu merasa kegiatan gathering bersama media sangatlah penting karena Bawaslu Jatim beranggapan media memiliki peran penting terhadap eksistensi demokrasi di Indonesia.

“Media ini dapat memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat, sehingga dapat meredam hoax dan konflik. Saat ini ada beberapa tahapan yang dilakukan seperti tahapan pemutakhiran data, tahapan logistik dan tahapan Pemilu sehingga membutuhkan bermitra dengan media,” ujar Kordinator Divisi Humas Bawaslu Jatim.

Menurut Endah, media berperan penting untuk memberikan informasi yang valid, berimbang dan memberikan edukasi kepada masyarakat, sehingga Bawaslu berharap media dapat menjadi partner dalam hal pengawasan partisipatif Pemilu.

Koordinator Divisi Hubungan Masyarakat Bawaslu Jawa Timur yakni Dwi Endah Prasetyowati berharap hubungan Bawaslu dengan media tetap baik untuk terus dapat mengedukasi masyarakat dan melakukan pengawasan (Foto : Agus Yuwono)
Koordinator Divisi Hubungan Masyarakat Bawaslu Jawa Timur yakni Dwi Endah Prasetyowati berharap hubungan Bawaslu dengan media tetap baik untuk terus dapat mengedukasi masyarakat dan melakukan pengawasan (Foto : Agus Yuwono)

“Jangan sampai hubungan Bawaslu baik Jatim ataupun Bawaslu kabupaten/Kota itu buruk dengan media. oleh karena itu kami dari Bawaslu mengajak media untuk bersinergi untuk menanggapi dan menyikapi isu-isu yang berkembang terkait pelaksanaan Pemilu 2024,” pungkas Dwi Endah Prasetyowati sebelum membuka secara resmi acara gathering kali ini.

Sampai berita ini ditayangkan, kegiatan gathering media Bawaslu Jawa Timur masih tengah berlangsung. (A.Y)