Kota Malang – Pembangunan Toilet Publik yang Bersih, Wangi dan Terawat menjadi salah satu dari 25 program Aksi Menawan prioritas yang akan segera dilaksanakan dalam 100 hari kerja jika Pasangan Calon (Paslon) Menawan terpilih sebagai pemimpin di Kota Malang pasca Pilkada kota Malang Juni 2018 ini.

Menurut Calon Wakil Walikota, Ahmad Wanedi setidaknya ada dua alasan mengapa pembangunan toilet bersih, wangi dan terawat tersebut dinilai cukup penting untuk segera dilaksanakan yakni dibutuhkan faktor kebersihan, higienis dan kesehatan di tempat-tempat publik masyarakat.

“Toilet publik utamanya yang dikelola oleh pemerintah selama ini terkesan kotor, bau dan tidak jarang menjadi sarang penyakit. Kondisi ini cukup memprihatinkan karena toilet publik ini digunakan untuk masyarakat Kota Malang dan itu harus segera ditangani,” ujar Ahmad Wanedi.

Alasan kedua menurut Ahmad Wanedi adalah dengan toilet publik yang bersih, wangi dan terawat tersebut maka akan bisa meningkatkan sektor pariwisata di Kota Malang, sehingga perlu segera direalisasikan pada toilet umum yang sudah ada ataupun yang nantinya akan dibangun oleh pemerintah kota Malang.

Perlu diketahui, pada tahun 2015 lalu disampaikan bahwa unsur kesehatan dan higienitas di Indonesia masih menempati posisi 109 berdasarkan data World Economic Forum dimana hal tersebut dinilai sebagai suatu permasalahan yang serius oleh Kementerian Pariwisata karena berkaitan dengan persepsi wisatawan mancanegara yang akan datang ke Indonesia. Terkait dengan hal tersebut, Kementerian Pariwisata RI pada tahun 2017 membuat sayembara toilet umum yang bersih untuk meningkatkan daya wisata, dimana kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan ranking pariwisaya Indonesia dari peringkat 50 menjadi peringkat 30 di dunia.

“Salah satu perhatian besar terhadap kekurangan yang dihadapi adalah masalah kebersihan dan higienitas dan itu dikaitkan langsung dengan penyediaan toilet publik yang bersih, wangi dan terawat,” ujar Wanedi.

Wanedi menambahkan bahwasalah satu faktor penyebab toilet publik masih kotor antara lain disebabkan masalah anggaran untuk pemeliharaan yang tentunya berkaitan dengan kebijakan pemerintah daerah, serta kurang pemahamannnya cara pemakaian toilet yang tepat, sehingga perlu adanya pendidikan kepada masyarakat bagaimana memakai dan merawat toilet publik yang sudah bersih secara baik.

“Tidak hanya berpengaruh bagi kunjungan wisatawan pada jangka panjangnya, tetapi bagi masyarakat kota Malang tentunya akan menjadi fasilitas yang menyenangkan jika bisa mendapatkan toilet umum yang bersih, wangi dan terawat saat mereka sedang beraktifitas di tempat publik seperti taman ataupun yang lainnya,” ungkap Ahmad Wanedi. (A.Y)