
Kota Malang – Perkembangan jiwa generasi muda khususnya dari tingkat pendidikan SLTA menuju ke dunia perguruan tinggi (kampus) menjadi salah satu proses yang cukup rawan yang bisa dimasuki paham radikalisme. Hal tersebut disampaikan oleh Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad, Mayjen TNI Marga Taufiq saat menghadiri acara silaturahmi pejabat TNI wilayah Malang dengan pimpinan Perguruan Tinggi se-Malang Raya di Ballroom Ijen Suites Hotel, Malang, Rabu (25/07).
“Pihak TNI sudah melakukan MoU dengan Pemerintah Daerah, nah pihak perguruan tinggi tinggal menindaklanjuti untuk menjadikan lokasi markas militer menjadi tempat pelaksanaan pendidikan bela negara dan wawasan kebangsaan,” ujar Pangdivif 2 kostrad, Mayjen TNI Marga Taufiq.
Dalam pendidikan bela negara tersebut akan diberikan materi-materi yang akan menimbulkan dan meningkatkan rasa cinta tanah air dan rasa nasionalisme di kalangan mahasiswa.
“Untuk di Divisi Infanteri 2 Kostrad sendiri sudah banyak yang datang untuk mengikuti pendidikan bela negara ini, bahkan bukan cuma kalangan mahasiswa saja karena dari anak-anak SLTA juga banyak yang mengikuti pendidikan bela negara tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Mayjen TNI Marga Taufiq juga mengingatkan pentingnya menjaga keutuhan dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang merupakan tugas bersama seluruh warga negara Indonesia dan bukan hanya tugas TNI Polri saja. (A.Y)