Ikuti seluruh kategori kontes robot setelah setahun melakukan persiapan.
ADADIMALANG – Lima tim robot Politeknik Negeri Malang (Polinema) yang terdiri dari mahasiswa Jurusan Teknik Elektro dan Jurusan Teknik Informatika, saat ini sedang berlaga pada Kontes Robot Indonesia (KRI) Wilayah II.
Dalam Kontes Robot Indonesia (KRI) Wilayah II yang dilaksanakan mulai tanggal 10 sampai dengan 11 Oktober 2020 ini dilaksanakan secara daring melalui mekanisme video conference.
“KRI 2020 ini adalah KRI ke-18 yang diikuti oleh 82 tim dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia,” jelas Sapto Wibowo yang merupakan Ketua Tim KRI Polinema.
Dalam pelaksanaan KRI tahun 2020 yang dilaksanakan pada masa pandemi Covid-19 ini mempertandingkan lima divisi yaitu Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI), Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Beroda, Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Humanoid, Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI) dan Kontes Robot Tematik Indonesia (KRTI).
Dari lima divisi atau kategori kontes robot tersebut, tim KRI dari Polinema mengikuti semuanya seperti kategori
KRPAI oleh Ulil Albab yang dibimbing oleh Sapto Wibowo, Robsonema untuk KRSBI Beroda dengan pembimbing Indrazno Sirajuddin, tim Aroc_PL untuk KRSBI Humanoid yang dibimbing oleh Muhammad Syiradjuddin.
Sementara untuk kategori KRSTI diikuti oleh Rotama di bawah bimbingan Indrawan, sementara tim Rotarinema untuk kategori KRTI dengan pembimbing Leonardo.
Menurut Sapto Wibowo, tim KRI Polinema telah bersiap mulai tahun lalu seusai KRI 2019 namun sempat terkendala pandemi.
“Kelima tim yang terdiri dari mahasiswa yang gemar mempelajari robot dan mempunyai motivasi untuk menang dalam ajang bergengsi ini, mempunyai target lolos dan berprestasi di tingkat nasional,” ungkap
Sapto Wibowo.
Diakui tantangan mengikuti KRI secara daring di saat pandemi ini adalah mahasiswa tidak bisa lembur untuk persiapan lomba dan fokus tim terbagi karena harus menyediakan lapangan dan persiapan teknis lainnya.
“Tim juga harus menyesuaikan dengan peraturan permainan yang berubah dari luring ke daring dan robot perlu diprogram ulang. Semoga tim KRI Polinema bisa.mendapatkan hasil terbaik,” pungkas Sapto Wibowo. (A.Y)