Dampak dari tidak ada penerimaan ASN dan banyak ASN yang purna tugas.
Kota Malang – dibalik deretan prestasi yang telah ditorehkan oleh sejumlah Puskesmas di Kota Malang, ternyata masih ada permasalahan yang hingga kini masih belum terselesaikan.
Dari jumlah total 16 Puskesmas yang ada, 15 (93.75 %) diantaranya belum memiliki staf khusus bagian Promosi Kesehatan (Promkes).
Hal ini disampaikan oleh Kepala Puskesmas Janti, Endang Listyowati ketika dItemui reporter adadimalang.com dalam acara Gerakan Bersama Remaja Sehat dan Beretika (Gebras) di SMKN 1 Malang.
“Tugas Promosi Kesehatan (Promkes) itu kan banyak sekali, dan sampai saat ini tugas-tugas promkes tersebut ditangkap oleh perawat ataupun bidan yang bertugas,” terang Endang (07/01).
Senada dengan yang disampaikan oleh Endang, Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edy Jarwoko yang turut hadir dalam acara Gebras membenarkan adanya kekurangan tenaga promkes di Kota Malang.
“Kondisi yang terjadi, itu benar, namun bukan hanya bagian promkes saja, juga bidang lain termasuk guru,” terang pria berkacamata itu.
Menurut Edi, permasalahan ini disebabkan karena selama 10 tahun terakhir ini tidak ada penerimaan Aparatur Sipil Negara (ASN), sementara banyak dari ASN yang sudah purna tugas, sehingga tidak ada yang menggantikan peran mereka.
Dengan demikian, Endang berharap Pemerintah Kota Malang merekrut tenaga yang mahir dalam bidang Promkes, sehingga promosi bisa dilakukan secara maksimal.
“Paling tidak setiap puskesmas itu ada satu saja ASN bidang promkes. Karena jika bukan ASN, mereka yang direkrut ketika habis kontraknya bisa keluar dari Dinas Kesehatan,” tandasnya. (Jaz)