Akan digunakan praktik mahasiswa prodi perawatan mesin pesawat Polinema.
Kota Malang – Jika selama ini para mahasiswa Polinema yang mengambil studi perawatan mesin pesawat menempuh pendidikan praktik di Cengkareng tempat Garuda Indonesia selama setahun, sebentar lagi para mahasiswa Polinema bisa melakukan praktik perawatan pesawat di kampus Polinema.
Hal tersebut disebabkan karena kampus Politeknik Negeri Malang (Polinema) secara resmi menerima hibah pesawat latih dari TNI AU yang sebelumnya biasa digunakan di Lanud Adi Sucipto Jogjakarta.
Penyerahan pesawat latih jenis Bravo dengan nomor seri AS 202/18 A3 tersebut dilakukan oleh Kabeng Banhar Skatek 043 Lanud Adi Sucipto, Kapten Tek Muh. Sardi diterima langsung oleh Direktur Polinema Awan Setiawan saat upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tadi pagi, Kamis (02/05).
Usai menerima hibah pesawat, Awan Setiawan menyatakan proses hibah tersebut bermula saat pihak kampus Polinema mengirimkan surat ke KASAU terkait pesawat yang sudah tidak digunakan lagi.
“Ternyata surat permohonan kami disetujui dan mendapatkan bantuan hibah berupa pesawat jenis Bravo yang sudah tidak digunakan karena telah melebihi jam terbang dari Lanud Adi Sucipto Jogjakarta,” jelas Awan Setiawan.
Pesawat jenis Bravo tersebut diakui Awan Setiawan saat ini ditempatkan di hanggar milik Polinema yang rencananya akan menjadi laboratorium praktik para mahasiswa Polinema program studi perawatan mesin pesawat.
“Selama ini mesin pesawat dan bagian-bagian pesawat ada di teknik mesin, nanti rencananya semuanya akan dijadikan satu di dalam hanggar termasuk pesawat Bravo ini,” ungkap Direktur Polinema.
Dengan keberadaan pesawat Bravo tersebut, maka mahasiswa Polinema yang selama ini praktik di Cengkareng akan bisa melaksanakan praktik di dua tempat selama satu semester yakni satu semester di Cengkareng dan satu semester di kampus Polinema.
“Selain itu, Insha Allah dua bulan lagi akan didatangkan pesawat komersial jenis Cessna hasil upaya Polinema mendapatkan sendiri dari maskapai,” ujar Awan Setiawan.
Dengan keberadaan dua pesawat yang akan ditempatkan di hanggar milik Polinema tersebut, diharapkan akan mampu memberikan wawasan dan pengetahuan mahasiswa secara lebih komprehensif dalam menempuh pendidikannya selama di polinema. (A.Y)
1 Komentar