
Tandatangani MoU sebagai upaya updating kemampuan agar sesuai dengan kebutuhan industri.
ADADIMALANG – Tidak mau lulusannya kesulitan mendapatkan pekerjaan karena skill yang dikuasai tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau dunia industri, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang (FE UM) melaksanakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) bersama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Jawa Timur hari ini, Rabu (04/09).
Penandatangan MoU kali ini dilakukan langsung oleh Dekan Fakultas Ekonomi UM Cipto Wardoyo bersama Danny Wibowo sebagai Wakil Ketua Bidang Kantor Jasa Akuntan IAI Jawa Timur di aula Gedung E3 Universitas Negeri Malang pagi ini.

“Hari ini dilaksanakan MoU antara FE UM dengan IAI Jatim yang akan ditindaklanjuti secara detail dalam bentuk kuliah tamu dari praktisi Akuntan di Jatim ataupun dalam bentuk revisi kurikulum Akuntansi di FE UM,” ungkap Dekan FE UM, Cipto Wardoyo.
Penyesuaian atau revisi kurikulum bersama para praktisi akuntan di Jawa Timur tersebut dilakukan untuk penyesuaian kebutuhan wawasan dan skill lulusan FE UM dengan praktik atau kebutuhan yang sebenarnya di lapangan atau industri bekerja.
Penyesuaian ini harus kita lakukan karena seringkali dunia kampus ketinggalan dengan dunia industri yang ada. Nanti kita akan undang para Akuntan Jawa Timur untuk mengkritisi kurikulum Akuntansi FE UM agar tidak ketinggalan jaman yang nantinya setelah kurikulum direvisi maka lulusannya akan sesuai dengan kebutuhan para pengguna di lapangan kerja,” ungkap Cipto Wardoyo.
Selain itu, dalam kegiatan penandatanganan MoU tersebut juga dilaksanakan sosialisasi tentang Kantor Jasa Akuntan (KJS) yang dikemas dalam kegiatan KJA Goes To Campus oleh IAI Jawa Timur.
“Yang kedua kita juga melaksanakan sosialisasi kepada mahasisw Akuntansi UM tentang Kantor Jasa Akuntan (KJA) mengingat KJA ini adalah profesi atau peluang kerja yang masih sangat baru sesuai dengan SK Menkeu baru dikeluarkan tahun 2015 lalu. Agar para mahasiswa memiliki gambaran yang utuh tentang peluang kerja di bidang akuntansi ini termasuk KJA yang baru ini,” ungkap Dekan Fakultas Ekonomi UM ini.

Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Kantor Jasa Akuntan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Jawa Timur, Danny Wibowo menjelaskan bahwa KJA Goes to Campus bertujuan untuk memperkenalkan bahwa di IAI ada kompartemen baru yang ditujukan sebagai profesi akuntan yang baru yakni Kantor jasa Akuntan (KJA).
“Dengan mengetahui tentang KJA, maka diharapkan mahasiswa akan tahu dan bisa membuka kantor sendiri mengingat KJA ini juga memiliki bidang kerja yang cukup banyak kecuali audit keuangan,” ungkap Danny Wibowo.
Menurut Danny, para mahasiswa akuntansi yang ingin membuka Kantor Jasa Akuntan harus sudah Charter Akuntan (CA) dan kemudian mengajukan ke Kementerian Keuangan untuk mendapatkan status Akuntan Berpraktik (AB).
“Kita membuat MoU dengan FE UM karena bagaimanapun juga KJA ini memerlukan SDM dari mahasiswa yang siap bekerja, sementara dari FE Universitas Negeri Malang ini membutuhkan wawasan baru tentang profesi akuntan yang ada termasuk KJA,” ungkap Danny Wibowo.
Menurut Danny, sejak dikeluarkan regulasinya pada tahun 2015 lalu hingga saat ini sudah terdata sekitar 550 Kantor Jasa Akuntan secara nasional dan di Jawa Timur hingga saat ini sudah ada sekitar 55 KJA.
“Ini juga peluang kerja yang bagus mengingat bidang yang bisa dikerjakan cukup banyak dan pelaku atau KJA yang ada jumlahnya masih relatif sedikit di seluruh Indonesia,” ungkap Danny Wibowo.
Usai penandatanganan MoU, para Akuntan yang tergabung dalam IAI Jawa Timur memberikan sosialisasi tentang Kantor Jasa Akuntan (KJA) yang mendapatkan atensi dari para mahasiswa yang menjadi peserta kegiatan sosialisasi pagi ini. (A.Y)