Dihadiri Wakil Walikota Malang hingga Putri Gus Dur ‘Inayah Wahid’.

ADADIMALANG – Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko hari ini menghadiri pembukaan event Pelangi Bangsaku ke-8 di SMAK Kolese Santo Yusup Malang, Sabtu (26/10/2019).

Dalam sambutannya, Sofyan menyampaikan bahwa harus menjaga keberagaman kebudayaan. Sofyan juga menegaskan, Wali Kota Malang bersama seluruh perangkat daerah yang ada di Kota Malang terus membangun suatu kehidupan yang harmonis di Kota Malang.

“Sebab di Kota Malang ini Insha Allah
sukunya dari Sabang sampai Merauke ada. Termasuk di Smak Kolese Santo Yusup, siswanya dari Sabang sampai Merauke,” tuturnya. Sofyan melanjutkan, bahwa butuh satu kesungguhan dan tentu selalu ditanamkan kepada anak didik yang ada di sekolah-sekolah tentang indahnya keberagaman ujarnya.

https://www.youtube.com/watch?v=SsAKI_4xCAg

Sofyan lantas mengajak untuk menjaga Kota Malang agar tetap harmonis. Sebab, di Kota Malang tempat menuntut ilmu, mengais rezeki, dan berkarya untuk bangsa dan negara.

“Event ini, Pelangi Bangsaku, telah merepresentasikan keragaman Indonesia. Ini memberikan satu pembelajaran, yakni merawat bangsa yang berbhinneka butuh kebersamaan, kesadaran, dan pengorbanan,” lanjutnya.

https://www.youtube.com/watch?v=DhjiKJW4E-o

Sofyan berharap, Pelangi Bangsaku yang mengangkat tema icon culture “Sumatra” ini mampu menjadi Sarana untuk mencintai budaya bangsa dalam mengimplementasikan nilai-nilai luhur Pancasila ini ke depannya bisa diadakan di luar sekolah.

Dalam acara ini, Sofyan bersama Putri bungsu Presiden RI ke 4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Inayah Wulandari Wahid mengunjungi pameran stan yang berisi seluruh keanekaragaman serta kekayaan lokal yang ada di Indonesia. Tidak jarang, Sofyan mengapresiasi para siswa yang memamerkan keberagaman dari daerah asal masing – masing. Jelas saja, seluruh atribut adat serta aksesoris didatangkan langsung dari tempat asal. Bahkan, Papeda, makanan asli dari Papua pun mampu dihidangkan untuk berbagi rasa keberagaman.

https://www.youtube.com/watch?v=4yRVuudT83A

“Kalau bisa sekolah bekerja sama dengan dinas yang menangani bidang pendidikan, entah di provinsi maupun di kota. Bisa berkolaborasi dan ditempatkan pada area yang representatif. Sehingga masyarakat di luar bisa menikmati, belajar, dan lain sebagainya. Jadi bukan saja pengetahuan. Tetapi nilai-nilai itulah yang hakiki,” pungkasnya. (A.Y)

https://www.youtube.com/watch?v=UUH_fThqPUo