ADADIMALANG – Masa adaptatif (transisi) menuju new normal akan menjadi ujian dan tolak ukur kesiapan warga kota Malang dalam menjalankan tata kehidupan baru di tengah pandemi Virua Vorona (Covid-19).
“Saya tegaskan ini bukan melonggarkan tetapi memperketat protokol covid-19. Yang menjadi harapan kita bersama adalah kita mulai berproses untuk kembali memutar roda ekonomi dan aktivitas sehari-hari secara normal,” ungkap Walikota Malang, Sutiaji hari ini, Kamis (28/05/2020).
Untuk mewujudkan harapan tersebut dapat menjadi kenyataan yang baik dan produktif menurut Walikota Malang akan sangat ditentukan oleh kedisiplinan semua pihak.
“Disiplin menggunakan masker, disiplin mengambil jarak dalam beraktivitas, disiplin mencuci tangan dengan sabun, disiplin beraktifitas olahraga dan berjemur disaat pagi hari dan setiap tempat usaha, tempat kerja, bisnis dan perdagangan melengkapi dengan standar protokol covid-19 akan sangat diperlukan,” ungkap Walikota Malang.
Walikota Malang menegaskan bahwa masa adaptatif (transisi) selama tujuh hari yang diberikan Pemprov Jatim akan menjadi raport penilaian. Apabila tetap saja banyak yang acuh atau mengabaikan dan tidak mau tahu misalkan untuk menggunakan masker, maka bisa saja semua itu (new normal) dibatalkan.
“Dan akhirnya kita kembali tidak bisa leluasa beraktivitas, karena pasti akan diberlakukan lagi pengetatan,” tegas Sutiaji.
Komitmen dan kedisiplinan untuk menjalankan protokol kesehatan Covid-19 oleh semua pihak akan membuat semuanya dapat beraktivitas seperti biasa meski harus tetap memenuhi protokol kesehatan.
“Maka kembali saya tekankan, jika kita ingin dapat beraktivitas normal maka ayo kita imbangi dengan kepatuhan dan kedisiplinan melaksanakan aturan aturan berkaitan dengan covid-19,” tegas Sutiaji.
Aspek monitoring dan operasi penindakan di lapangan juga akan tetap dilakukan dalam pmasa transisi karena akan menjadi tolak ukur sejauhmana kesadaran masyarakat telah terbangun baik dan jadi kebiasaan sehari-hari. (A.Y)