ADADIMALANG – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Malang bersama-sama dengan Pemerintah Kabupaten Malang dan komunitas Jagoan Indonesia melaksanakan kegiatan ‘Digitalisasi UMKM 4.0’ di Desa Kemantren, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. Kegiatan ini juga dihadiri secara virtual oleh Anggota Komisi XI DPR RI Dapil Malang Raya, Andreas Eddy Susetyo.
Kepala OJK Malang, Sugiarto Kasmuri mengungkapkan bahwa Pandemi Covid-19 telah berdampak pada perekonomian Indonesia khususnya di Kabupaten Malang dan tidak terkecuali terhadap pelaku UMKM.
“Aktivitas masyarakat secara online tak terelakan lagi keberadaannya, terlebih untuk memenuhi anjuran pemerintah dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 yang masif, baik dengan cara melakukan social distancing maupun physical distancing,” lanjutnya (25/07/2020)
Segala aktivitas masyarakat sekarang mulai bergeser dari offline menjadi secara online, baik itu berupa aktivitas rutin maupun non rutin. Kondisi inilah yang perlu dicermati pelaku UMKM. Jika UMKM ingin survive di era adaptasi kebiasaan baru, maka mereka harus mampu memberi suguhan layanan online pada pembelinya.
“Sebagai bentuk dukungan pengembangan UMKM di masa pandemi, Otoritas Jasa Keuangan Malang melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) Kabupaten Malang mendorong UMKM untuk dapat melakukan adaptasi terhadap perubahan perilaku pasar antara lain melalui digitalisasi UMKM,” bebernya.
Program kerja TPAKD ini bertujuan untuk memberikan peningkatan keterampilan dan layanan digital bagi para pelaku UMKM di tengah pandemi Covid19 dalam bentuk pelatihan dan pendampingan kepada UMKM di Desa Kemantren, Kecamatan Jabung.
“Apabila satu UMKM saja rata-rata mempekerjakan 3 orang termasuk dirinya sendiri itu sudah berarti jumlahnya sudah 1.2 juta pekerja, jika bekerja semua sudah mampu menggerakkan kembali roda ekonomi yang telah terdampak covid-19,” tambah Anggota Komisi XI DPR RI, Andreas Eddy Susetyo.
Pemerintah Indonesia sedang menggalakkan akses pendanaan, bahkan tahun 2020 target KUR dinaikkan menjadi Rp 190 triliun dengan bunga turun 6 persen. Tahun 2024 target KUR sebesar Rp 300 triliun, artinya ini menjadi peluang bagi masyarakat khususnya UMKM untuk memanfaatkannya.
“Kita punya potensi tinggal bagaimana mengoptimalkan, termasuk peluang pula bagi pelaku UMKM” kata Andreas. (A.Y)