Guna menyiasati pelaksanaan kegiatan dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini.

ADADIMALANG – Tetap melaksanakan agenda kegiatan yang sudah direncanakan dan dipersiapkan cukup matang, akhirnya Politeknik Negeri Malang (Polinema) melaksanakan konferensi internasional ATASEC dan Seminar nasional SNGBR secara bersamaan pagi tadi, Rabu (0508/2020).

Annual Technology Applied Science and Engineering Conference (ATASEC) dan Seminar Nasional Gabungan Bidang Rekayasa (SNGBR) merupakan agenda yang sudah rutin dilaksanakan.

Ketua Panitia ATASEC 2020, Indrazno Siradjuddin menyampaikan gelaran ATASEC kedua kalinya ini dilaksanakan secara daring (online) dengan pertimbangan kondisi pandemi Covid-19 saat ini.

“Sebenarnya kita sudah mempersiapkan cukup lama, namun menjelang pelaksanaannya ternyata ada musibah pandemi covid-19 sehingga tetap kita laksanakan meski secara daring,” ungkap pria ramah ini.

Menurut Indrazno, meskipun dilaksanakan secara mendadak dengan metoe daring namun peserta konferensi internasional ATASEC kali ini tetap diminati meskipun terjadi penurunan namun tidak signifikan.

Sementara itu, Ketua Seminar Nasional Gabungan Bidang Rekayasa (SNGBR) tahun 2020 Rosa Andrie Asmara menyampaikan SNGBR di tahun 2020 ini merupakan gelaran ke-12 meski digelar secara daring.

“Dari 58 artikel yang masuk ke panitia hanya ada 4 artikel yang tidak lolos verifikasi sementara sisanya akan dipresentasikan peserta,” ungkap Rosa Andrie Asmara.

Dua kegiatan yang dilaksanakan dengan metode daring secara bersamaan ini dibuka oleh Pembantu Direktur 1 Bidang Akademik Polinema, Supriatna Adhisuwignjo secara daring pula. Meski demikian, Polinema tetap menyediakan satu ruangan untuk para pemateri yang dapat hadir untuk menyampaikan materinya masing-masing.

“Tetap kami berlakukan protokol kesehatan covid-19 di ruang pemateri ATASEC dan SNGBR,” ungkap Indrazno.

Pelaksanaan dua kegiatan secara bersamaan dan daring tersebut mendapat apresiasi dari Pembantu Direktur I Bidang Akademik Polinema, Supriatna Adhisuwignjo.

“Yah karena saat ini kondisinya masih pandemi Covid-19, maka pelaksanaannya dilaksanakan secara daring (online),” ujar Supriatna Adhisuwignjo.

Menurut Supriatna, dengan pelaksanaan ATASEC dan juga SNGBR maka diharapkan dapat mendorong akan publikasi karya ilmiah dari para dosen dan mahasiswa Polinema baik di tingkat nasional ataupun internasional. “Ini merupakan cara kita (Polinema) untuk mendapatkan peluang bekerjasama dengan banyak pihak baik nasional ataupun internasional,” pungkas Supriatna Adhisuwignjo. (A.Y)