Disiapkan vaksin untuk 5.000 orang penerima selama 8 hari.
ADADIMALANG – Dmulai hari ini hingga tanggal 16 Maret 2021 mendatang, pihak Universitas Brawijaya (UB) melakukan pemberian vaksin (vaksinasi) kepada 5.000 orang karyawannya di Gedung Samantha Krida UB.
Penerima vaksin di UB ini meliputi dosen, tenaga kependidikan (tendik) serta pensiunan di lingkungan UB.
Ketua Pelaksana Vaksin Covid-19 UB dr. Muhammad Anshory Sp.PD menyampaikan vaksinasi tersebut dilakukan berdasarkan skema pemerintah.
“Setelah tahap pertama untuk tenaga kesehatan sudah dilakukan maka tahap kedua yang mencakup ASN dan Pelayan Publik termasuk guru, dosen, dan tenaga kependidikan kami lakukan saat ini,” jelas Ketua Pelaksana Vaksinasi Covid-19 UB.
Dalam rentang waktu delapan hari ini, sivitas akademika akan dibagi dalam beberapa kelompok dan sesi waktu yang berbeda untuk menghindari kerumunan massa.
Tahapan pemberian vaksinpun dilakukan sesuai SOP yang telah ditetapkan seperti dilakukannya screening berupa pengukuran tekanan darah dan suhu tubuh, serta mengisi beberapa pertanyaan terkait kondisi kesehatan terbaru sebelum pemberian vaksin.
“Yang belum boleh divaksin sementara ini adalah yang hamil dan terkonfirmasi covid kurang dari tiga bulan. Selain itu peserta vaksinasi harus sehat, dalam artian tidak sedang sakit seperti demam, batuk, pilek,” jelas dr. Anshory.
Jenis vaksin yang diberikan adalah vaksin inactivated buatan Sinovac yang bekerjasama dengan PT Bio Farma dimana masing-masing sivitas akademika di UB akan menerima dua kali suntikan vaksin dalam rentan jarak waktu penyuntikan 14 hari.
Dalam kegiatan vaksinasi Covid-19 di Universitas Brawijaya ini melibatkan banyak vaksinator dari Fakultas Kedokteran UB, Rumah Sakit UB (RSUB), dan Klinik UB.
“Dengan vaksinasi ini diharapkan terbentuk herd immunity atau kekebalan kelompok, sehingga bersama-sama kita bisa mencegah penyebaran Covid-19, serta menurunkan angka perawatan rumah sakit akibat Covid-19,” pungkas dr. Muhammad Anshory, Sp.PD. (A.Y)