10 Kampung Tematik Kota Malang Siap Miliki Coworking Space

banner 468x60

Menggabungkan pariwisata dengan industri kreatif.

ADADIMALANG – Menyadari kondisi yang ada saat ini masih terjadi pandemi covid-19 yang menyebabkan penurunan jumlah pengunjung, sekaligus memanfaatkan potensi yang dimiliki pelaku wissata Kampung Tematik, Pokdarwis kota Malang tengah menyiapkan strategi barunya.

Strategi yang disusun oleh Forum Komunikasi Kelompok Sadar Wisata (Forkom Pokdarwis) tersebut bertujuan agar Kampung Tematik yang jumlahnya cukup banyak di kota Malang ini tetap dapat bertahan dalam kondisi pandemi Covid-19 dan selanjutnya.

Bacaan Lainnya

“Yang pertama adalah Pokdarwis kota Malang telah merencanakan adanya sejumlah kegiatan yang akan dilaksanakan di tahun 2021 ini. Kegiatan Pokdarwis ini jumlahnya mencapai 40 kegiatan yang seluruhnya masuk dalam 50 agenda Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang tahun 2021 ini,” ungkap Ketua Pokdarwis Kota Malang, Isa Wahyudi.

Dalam kondisi pandemi Covid-19 yang menyebabkan hampir seluruh Kampung Tematik d kota Malang ini tidak beroperasional, Isa menyampaikan telah mengusulkan kepada Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) kota Malang agar mau mendukung setiap kegiatan seni budaya yang dilaksanakan oleh Kampung Tematik.

“Ya dukungan itu tidak besar hanya sekitar Rp.4 juta untuk pengganti sewa kostum dan konsumsi pengisi acara. Setidaknya Kampung tematik tetap dapat berkegiatan dan turut serta untuk mulai menggeliatkan perekonomian warga melalui kunjungan wisata yang tetap menerapkan protokol kesehatan,” ungkap pria yang akrab disapa Ki Demang ini.

Tak cukup dengan dua strategi tersebut, Ki Demang menyatakan berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi yang dilakukan ternyata ada tujuh kampung tematik di kota Malang yang telah siap untuk memiliki fasilitas coworking space.

“Tujuh kampung tematik yang telah siap itu antara lain Kampung Budaya Polowijen (KBP), Kampung Kayutangan Heritage, Kampung Warna Warni, Kampung Tridi, Kampung Biru Arema, Kampung Keramik Dinoyo dan Kampung Tempe Sanan,” ungkap Ki Demang.

Selain tujuh kampung tematik tersebut, Ki Demang juga turut mengusulkan Kampung Kuburan Londo, WNS dan Kampung terapi Hijau untuk dijadikan rintisan memiliki fasilitas coworking space.

 

“Berbicara pariwisata saat ini tidak semata-mata berbicara masalah kunjungan semata, melainkan juga industri kreatif. Potensi industri kreatif yang ada di kampung tematik ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian warga termasuk dalam bentuk coworking space tersebut,” ujar Ki Demang.

Dengan konsep fasilitas Coworking Space tersebut, Pokdarwis kota Malang berharap dapat mengkolaborasikan antara dunia pariwisata dengan industri kreatif untuk pengembangan wisata kampung tematik. (A.Y)

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan