ADADIMALANG – Pernyataan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo perihal pembukaan pariwisata Bali kemungkinan bisa dilakukan pada Juli 2021 asalkan memenuhi syarat disambut gembira Dewan Industri Event Indonesia (IVENDO) DPD Bali.
Presiden Joko Widodo menyampaikan hal tersebut saat melakukan kunjungan kerja ke Bali beberapa waktu yang lalu, dimana syara yang harus dipenuhi adalah angka pertumbuhan Covid-19 semakin terkendali.
Pernyataan Presiden Joko Widodo tersebut memberikan angin segar bagi seluruh pelaku industri pariwisata di Bali termasuk para pelaku Penyelenggara Kegiatan (Event) untuk terus berbenah diri dan merapatkan barisan. Apalagi saat ini perhatian pemerintah begitu besar untuk segera memulihkan pariwisata Pulau Dewata dengan melakukan berbagai langkah-langkah taktis seperti perluasan program vaksinasi, pengetatan penerapan prokes, bantuan stimulus industri yang besar dan lain-lain.
“Kerja besar ini bukan semata-mata menjadi tanggungjawab pemerintah saja namun harus mampu melibatkan partisipasi masyarakat untuk mewujudkannya. Hal inilah yang mendorong DPD IVENDO BALI untuk terus menggaungkan semangat Engage, Collaborate, Accelerate,” ujar Ketua DPD IVENDO Bali, Grace Jeanie.
Terkait dengan upaya percepatan realisasi pembukaan pariwisata di Bali dapat segera terwujud, IVENDO Bali menyampaikan ide dan masukan yang dapat diterapkan seperti harus ada penerapan prokes yang bukan hanya etalase semata melainkan menyentuh semua sektor serta lapisan masyarakat di Bali serta sistem kontrol kuat.
“Yang kedua, persiapan Re-open border dapat diawali sebelumnya dengan melakukan simulasi semisal mengundang media asing dan perwakilan negara asing ke Bali dan melakukan publikasi serta promosi secara gencar untuk menunjukkan kesiapan Bali. Yang ketiga IVENDO mengusulkan agar menggunakan produk UMKM sebagai produk souvenir kegiatan untuk menggerakkan sektor UMKM,” ujar Ketua DPD IVENDO Bali.
Terkait dengan program-program percepatan yang strategis, Grace menegaskan IVENDO siap dilibatkan dan telah menyiapkan sejumlah usulan program sebagai persiapan re-open border mulai pelatihan CHSE officer, program integrasi konsep sistem pemasaran ekraf, Bali Travel Fair yang mengkombinasikan B2C dan B2B dan program-program lainnya.
Menurut Grace Jeanie yang juga merupakan managing director JP Pro Bali Event Organizer, sejatinya pelaku industri Penyelenggaraan Kegiatan (Event) seperti PCO, EO, WO dan Promotor memiliki peran dan peluang yang besar dalam memberikan kontribusi bagi pemulihan pariwisata di Bali.
“Sama strategisnya dengan industri penerbangan dan usaha biro perjalanan. Semuanya bersifat ‘menggerakkan’, oleh sebab itu terkait dana hibah untuk pariwisata DPD IVENDO Bali mengharapkan pemerintah pusat dan daerah untuk juga memberikan stimulus kepada pelaku industri Penyelenggara Kegiatan (Event) di Bali,“ tandas Grace Jeanie. (A.Y)