Membernya mendapat hadiah rumah mewah.
ADADIMALANG – Meskipun saat ini perekonomian disebutkan lesu akibat terjadinya pandemi Covid-19, namun penjualan produk Imogen justru meningkat. Hal tersebut disebabkan dalam kondisi Pandemi Covid-19 ini masyarakat berusaha menjaga kondisi kesehatan lebih baik, sehingga banyak membeli produk Imogen yang merupakan salah satu perusahaan kosmetik dan kesehatan.
“Omzet kami meningkat terutama produk propolis yang laris diburu konsumen. Saat pandemi ini rata-rata penjualan kami setiap bulannya mencapai empat ribu kotak atau meningkat 100 persen dari kondisi biasanya yang hanya berkisar dua ribu kotak,” jelas Imopreneur asal Kediri, Laily Demiati saat perayaan HUT ke-4 Imogen di kota Malang hari Minggu lalu (21/03/2021).
Menurut Demiati, dalam kondisi pandemi Covid-19 membuat para pengusaha memaksimalkan penjualan online yang kemudian mengantarkan dirinya mendapatkan hadiah rumah mewah seharga Rp.500 juta dari CEO Imogen Rudhie Choirudin atas penjualannya yang meningkat drastis tersebut.
“Dalam kondisi pandemi ini maka kita kuatkan penjualan dengan sistem online yang sangat memudahkan pemasaran kita. Kebetulan produk yang kami jual 80 persen adalah produk kesehatan,” ujar Laily Demiati.
Sementara itu, CEO Imogen, Rudhie Choirudin mengatakan bahwa perusahaan miliknya merupakan bisnis semacam MLM yang mengajak para pemula untuk bergabung menjual produk dalam negeri.
“Saya lihat sayang sekali kalau kita jual produk asing karena devisa yang akan keluar itu banyak banget. Saya pikir, seandainya ada yang dari Indonesia, orang yang berkecimpung di dalamnya akan mendapat keuntungan juga. Dari supplier, pabrik, petani binaan, manajemen, mitra bisnis, dan paket penjualan. Mereka akan kecipratan dari perputaran bisnis yang kita buat saat ini,” papar Rudhie.
Rudhie mengatakan dalam menjalankan bisnis produk kecantikan dan kesehatan mereka mengusung filosofi melayani dengan tulus. Harapannya bisnis yang mereka lakukan bisa memberikan manfaat untuk masyarakat dan berhasil.
“Produk Imogen sekarang sudah diserap di beberapa kota-kota besar di Indonesia seperti Makasar, Gorontalo, Jayapura, Kediri, Blitar, Bandung, Lampung, Riau, Banjarmasin dan daerah lainnya,” pungkasnya. (A.Y)