
Dilakukan secara reguler, orang tua siswa diminta mengijinkan putra putrinya sewaktu-waktu menjalani swap.
ADADIMALANG – Dalam rangka mengantisipasi sedini mungkin munculnya klaster penularan Covid-19 dalam Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT), Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Malang akan menggelar tes usap (swap) kepada para tenaga pendidik dan siswa yang mengikuti PTMT.
Pelaksanaan tes usap (swap) tersebut dilaksanakan mulai pagi tadi (24/09/2021) di SDN Bunulrejo 2 kota Malang. Pelaksanaan tes usap tersebut dihadiri Wali Kota Malang, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Kepala Dinas Kesehatan kota Malang dan Kepala Sekolah SDN Bunulrejo 2 kota Malang.
“Tes usap ini akan dilaksanakan secara reguler mulai hari ini dan seterusnya. Saya nanti akan minta kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Malang untuk membuat Surat Edaran Pemberitahuan kepada orang tua atau wali murid siswa yang meminta agar putra putrinya tersebut diijinkan untuk menjalani tes usap (swap) di sekolah. Ini kan untuk kebaikan semua,” ungkap Wali Kota Malang, Drs H. Sutiaji usai melakukan peninjauan tes usap.
Menurut Wali Kota Sutiaji, stok antigen di kota Malang hingga saat ini masih tersedia sebanyak 25 ribu yang rencananya akan terus ditambah guna memeprkuat pelaksanaan 3T.
“3T rencananya akan kita lakukan di sekoahl maupun di masyarakat dengan harapan dapat sedini mungkin kita ketahui positivity rate kita berapa. Alhamdulillah positivity rate kita saat ini sudah di angka 1,28 mudah-mudahan terkendali dan pelan tapi pasti,” ungkap Wali Kota Malang.
https://www.youtube.com/watch?v=J3YAq4u6dsY
Terlepas dari ada atau tidak adanya informasi munculnya kalster sekolah, tes usap di sekolah tersebut memang telah menjadi program yang akan dilakukan Pemerintah Kota Malang.
“Yang di tes usap itu siswa dan guru secara reguler dan bukan insidental sehingya ada tahapannya, karena tujuannya untuk menilai sedini mungkin. Siswa SMP dan SMA pealn tapi pasti akan mengikuti vaksinasi, tapi siswa SD kelas enam itu belum tentu audah diperbolehkan menerima vaksin. Oleh karena itu kami akan perkuat testingnya di SD,” ungkap Wali Kota Sutiaji.
Berdasarkan hasil tes swap antigen yang dilakukan pada puluhan tenaga pendidik dari SDN Bunulrejo 2 dan delapan siswa dari SMPN 20 dan SDN Bunulrejo 2 tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr Husnul Muarif menyatakan seluruh hasilnya diketahui negatif covid-19. (A.Y)