Inovasi Mahasiswa Polinema Raih Juara I PESUT LKTIN POLNES

Membuat sistem sirkular pengelolaan dan pemanfaatan Sampah secara lokal yang terintegrasi dalam mendukung Society 5.0.

ADADIMALANG – Mengusung Sistem Sirkular Pengelolaan dan Pemanfaatan Sampah secara Lokal yang Terintegrasi dalam Mendukung Society 5.0, tiga orang mahasiswa Politeknik Negeri Malang (Polinema) berhasil meraih prestasi di Politeknik Negeri Samarinda (Polnes).

Ketiga mahasiswa Polinema yang berasal dari lintas Program Studi ini antara lain Mokhammad Khatami dari Prodi D-IV Teknik Otomotif Elektronik, Indah Sukmawati dari Prodi D-IV Teknologi Kimia Industri dan Putra Muara Siregar dari Prodi D-III Teknik Kimia Polinema berhasil meraih Juara I pada ajang Pusat Kreatifitas dan Inovasi Keilmuan Tahunan Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (PESUT LKTIN) Politeknik Negeri Samarinda (POLNES) tahun 2021.

PESUT LKTIN Polnes merupakan kompetisi ilmiah yang diselenggarakan oleh UKM Pengembangan Penalaran Kreativitas Mahasiswa Polnes yang diselenggarakan mulai bulan Agustus 2021 lalu dengan tema ‘Peran Mahasiswa dalam Mengoptimalkan Kreativitas di Tengah Kerterbatasan Masa Pandemi Covid-19’.

PESUT LKTIN Polnes 2021 kali ini diikuti 20 tim mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Indonesia, termasuk Politeknik Negeri Malang.

Di bawah bimbingan Agung Ari Wibowo, ST., M.Sc., tim mahasiswa Polinema mempresentasikan Sistem Sirkular Pengelolaan dan Pemanfaatan Sampah secara Lokal yang Terintegrasi dalam Mendukung Society 5.0 (SIRKLAS).

“Inovasi ini diadaptasi dari lingkungan tempat tinggal saya di Sidoarjo yang memiliki Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) namun masih banyak sampah yang berserakan di jalanan dan sungai. Padahal fungsi TPST adalah mengolah sampah dengan konsep Reduce, Reuse, Recycle (3R),” jelas Khatami.

Khatami menambahkan, TPST yang ditempatkan di seluruh desa mayoritas tidak aktif dan menjadi penampungan sampah tanpa dikelola. Dilatarbelakangi persoalan tersebut, Khatami dan timnya memiliki gagasan yang inovatif untuk merancang sistem pengelolaan sampah yang tepat, inovatif, efektif dan efisien serta dapat diterapkan di kota besar.

“SIRKLAS ini adalah terobosan nyata pengelolaan dan pemanfaatan sampah rumah tangga yang terintegrasi dan diharapkan dapat direalisasikan pada Society 5.0. Konsep SIRKLAS ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah,” ujar Khatami

Masyarakat dapat membuang sampah pada LARAK-an yang menjadi tempat mengklasifikasi sampah berdasarkan jenisnya. Jika sudah penuh maka sampah akan diangkut oleh driver dengan sistem Artificial Intellegence (AI) dan pemilik rumah (user) akan mendapatkan poin yang dapat ditukarkan dengan token listrik serta pembayaran transportasi darat.

“Sampah akan diolah pada TPST menjadi PLTSa Mikro untuk dikonversikan menjadi energi listrik. Konsep SIRKLAS memanfaatkan potensi lokal sebagai energi guna mendukung Society 5.0.,” tutup Khatami. (A.Y)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini