Hasil kerjasama UNITRI Malang dengan Kementerian Agama di Kota Malang.
ADADIMALANG – Bekerjasama dengan Kementerian Agama (Kemenag) di Kota Malang, Universitas Tribhuwana Tunggadewi (UNITRI) melaksanakan Training of Trainer (ToT) dengan tema ‘Sosialisasi Pencegahan Perkawinan Usia Dini’ yang menghadirkan pemateri dari Kemenag, akademisi dan juga akademisi UNITRI Malang.
Rektor UNITRI Malang, Prof. Dr. Ir. Eko Handayanto, M.Sc menyampaikan dirinya sangat mengapresiasi kegiatan tersebut yang dianggap sangat penting untuk dilaksanakan di lingkungan kampus untuk menyosialisasikan bahaya pernikahan di usia dini.
“Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat penting dilakukan terkait masalah pernikahan usia dini. Mungkin bagi lingkungan kampus pembahasan ini sudah lewat namun tetap perlu dilakukan dalam rangka membantu tugas pemerintah untuk memberikan penyuluhan atau sosialisai ini,” ungkap Rektor UNITRI Malang.
Eko handayanto juga berharap para peserta dapat turut membangun bangsa dengan melakukan sosialisasi pentingnya persiapan yang matang sebelum menikah dan menghindari pernikahan di usia dini.

“Saya harap setelah mengikuti training ini para peserta dapat memulai di lingkungan sekitarnya untuk melakukan sosialisasi upaya pencegahan pernikahan dini ini. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kerjasama antara UNITRI Malang dengan lembaga baik pemerintah maupun swasta sehingga kami juga dapat ikut berperan serta untuk membangun negara dan bangsa ini,” ungkap Eko Handayanto.
Sementara itu, salah satu pemateri dari Kemenag Kota Malang yakni Drs. Moh. Rosyad berharap para mahasiswa di lingkungan kampus dapat menjadi fasilitator bagi teman sebayanya.
“Adik-adik mahasiswa ini nanti akan kita training menjadi fasilitator dimana pada bulan Januari 2022 mendatang jika ada kegiatan KKN maka peserta yang ikut ToT ini akan menjadi narasumber untuk mendekati temannya yang seusia karena biasanya secara psikologis akan lebih mudah berkomunikasi kalau itu dengan teman sebaya,” tukas Moh. Rosyad.
Selain di lingkup kampus, Moh. Rosyad juga berharap supaya para peserta dapat membagikan informasi mengenai bahaya pernikahan usia dini dari berbagai lingkup, budaya sosial masyarakat yang dimulai dari lingkungan kampus terlebih dahulu.
“Kalau disini hanya di internal kampus, nanti adik-adik akan dilepas dan berhadapan langsung dengan masyarakat dengan berbagai macam masalah yang ada. Tingkatan pembahasan yang berbeda, tingkatan sosial yang berbeda, budaya yang berbeda dan itu nanti akan adik-adik temui di dunia nyata,” ujar Moh. Rosyad.
Dari kegiatan ToT Sosialisasi Pencegahan Perkawinan Dini yang dilaksanakan selama dua hari di Gedung Olahraga UNITRI Malang ini, para peserta akan mendapatkan sertifikat sehigga tidak perlu melakukan bimbingan nikah pada saat menikah nantinya. (A.Y)