Antar pulang pengemudi dan penumpang mobil yang mogok terkena genangan air.
Derasnya hujan yang turun di wilayah Kota Malang mulai siang hingga sore hari kemarin (23/12), selain menumbangkan banyak pohon juga menimbulkan genangan air yang cuku tinggi di beberapa ruas jalan.
Salah satunya adalah di jalan Sukarno Hatta kota Malang yang menyebabkan terjadinya kepadatan arus lalu lintas karena para pengemudi kendaraan mengurangi laju kendaraan mereka untuk menghindari kendaraannya mogok karena terkena genangan tersebut.
Di tengah-tengah kepadatan arus lalu lintas tersebut, nampak sebuah mobil berwarna merah tua bernomor polisi N 1022 AZ milik warga jalan Ikan Salem Blimbing yakni Soeparman mengalami mogok hingga menyebabkan kendaraan di belakangnya juga terhenti tidak dapat melanjutkan perjalanan.
Di tengah kepanikan karena mesin mobilnya tidak mau dinyalakan meski telah dicoba berbagai cara, Soeparman yang telah berusia 78 tahun bersama istrinya yakni Neneng Artiningsih dikejutkan dengan adanya beberapa orang yang mendorong mobilnya untuk menepi.
“Awalnya saya pikir tukang parkir yang mendorong mobil kami, tapi saat saya lihat lagi lho kok pakai seragam polisi. Waduh ada polisi ini. Tapi ya sudahlah namanya juga mogok,” kata Neneng saat ditemui di rumahnya siang tadi, Jumat (24/12/2021).
Keterkejutan Neneng dan Soeparman tidak berhenti di situ, karena petugas kepolisian yang bajunya basah kuyub dan tak mengenakan sepatu tersebut justru meminta kedua pemilik mobil untuk pindah ke mobil yang dinaikinya untuk diantarkan pulang.
“Saya tidak menyangka sama sekali. Kita disuruh pindah ke mobilnya dan diantarkan pulang. Awalnya kami tidak mau pindah mobil tapi terus dipaksa sama pak Krisna. Kami dipayungi, sampai barang-barang dan sandal saya itu dibawa ke mobil dia, luar biasa pak Krisna itu,” ungkap Neneng.
Neneng menegaskan petugas kepolisian yang kemudian diketahui menjabat sebagai Kasat Lantas Polresta Malang Kota tersebut meyakinkannya bersama suaminya agar tidak perlu memikirkan mobilnya saat diantarkan pulang.
Dan benar saja saat kondisi hujan telah reda, mobil kesayangan Soeparman yang merupakan pensiunan pegawai Perhutani ini diantarkan ke rumah dengan kondisi yang telah dapat dinyalakan mesinnya.
https://youtu.be/fzS3KFt_9WI
“Dulu saat saya bertugas saya sudah keliling ke daera-daerah mana saja, tapi baru di Malang ini saya menemukan Kasat Lantas yang seperti ini. Benar-benar melaksanakan pengayoman kepada masyarakat,” ungkap Soeparman yang ternyata juga berasal dari keluarga besar Polri.
Kedatangan Neneng dan Soeparman pulang dengan diantarkan mobil polisi menghebohkan rumah Soeparman yang tengah kedatangan banyak cucu dan cicitnya karena menduga ada masalah yang dihadapi laki-laki dan perempuan yang dipanggil Aki dan Nini ini.
“Mereka semua kaget karena dipikir kami ada masalah, namun setelah kami jelaskan akhirnya tidak lagi cemas. Anak saya itu yang memberi tahu jika pak Krisna itu Kasat Lantas Polresta Malang Kota. Saya jawab ndak tahu karena tidak melihat pangkatnya, udah panik gara-gara mogok. Haduh baik sekali orangnya, sopan. Sampai basah-basah itu baju dinasnya,” ujar Neneng yang diamini Soeparman.
Soeparman mengakui dalam seminggu dirinya dan Neneng istrinya harus ke RST Soepraoen untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan seringkali melalui jalan Sukarno Hatta Kota Malang.
“Di jalan itu memang sering banjir dan kemarin lumayan parah banjirnya sampai mobil saya mogok. Untuk masih ada orang-orang yang mau membantu saat mobil kami mogok, termasuk pak Krisna ini,” ungkap Soeparman.
Atas bantuan yang diberikan, Neneng dan Soeparman menyampaikan apresiasi atas kinerja kepolisian khususnya Kasat Lantas Polresta Malang Kota yang menunjukkan dedikasi dan pelayanan kepada masyarakat saat masyarakat itu membutuhkan bantuan.
“Semoga sehat dan sukses selalu. Pangkatnya cepat naik. Bapak sosialnya bagus, semoga akan selalu seperti itu,” pesan Neneng kepada AKP Yoppi Anggi Krisna melalui wartawan AdaDiMalang.
Saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon terkait beredarnya video polisi mendorong mobil di jalan Sukarno Hatta Kamis lalu (23/12), Kasat Lantas Polresta Malang Kota AKP Yoppi Anggi Krisna mengakui itu memang dirinya.
Namun AKP Yoppi Anggi Krisna tidak bersedia diwawancarai lebih lanjut dan menyampaikan hal tersebut merupakan kewajiban yang sudah seharusnya dilakukan dirinya sebagai aparat kepolisian. (A.Y)