Manfaatkan hibah Erasmus untuk peningkatan kualitas pendidikan hybrid.
ADADIMALANG – Kondisi Pandemi akibat Covid-19 yang belum usai hingga saat ini membuat banyak aspek kehidupan masyarakat berubah, termasuk dalam dunia pendidikan.
Jika sebelumnya sempat diberlakukan 100 persen daring, pemberlakuan Pertemuan Tatap Muka Terbatas (PTMT) akhirnya disetujui dengan catatan level PPKM suatu daerah telah memenuhi syarat untuk pemberlakuan PTMT.
Konsep pemberlakuan pendidikan secara hybrid yang merupakan kombinasi antara daring dan luring ini telah diberlakukan di berbagai instansi pendidikan yang tentunya harus menyiapkan infrastruktur pendukung terlaksananya model pendidikan tersebut.
“Jauh sebelum kondisi di Malang Raya dinyatakan sebagai pandemi covid-19, STIE Malangkucecwara telah melakukan berbagai antisipasi baik dalam hal protokol kesehatan ataupun perubahan model belajar dan perubahan tata ruang perkuliahan,” ungkap Ketua STIE Malangkucecwara, Drs Bunyamin , MM., Ph.D.
Dengan berbagai antisipasi dan persiapan yang dilakukan, Ketua STIE Malangkucecwara berharap tidak terjadi paparan covid-19 di wilayah kampusnya.
“Kita berharap kondisi pandemi ini semoga segera berakhir sehingga mahasiswa dan dosen dapat kembali melakukan perkuliahan secara tatap muka. Namun dari beberapa waktu yang lalu pelaksanaan kuliah secara hybrid ini muncul fenomena baru yakni mahasiswa banyak yang justru menyukai kuliah daring,” ungkap Bunyamin.
Pelaksanaan perkuliahan secara hybrid di STIE Malangkucecwara selama ini dilaksanakan dengan menggunakan ruang kelas-kelas tertentu yang telah dipersiapkan untuk perkuliahan hybrid yang telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung perkuliahan hybrid.
“Namun respon mahasiswa juga cukup tinggi sehingga rencananya kami akan kembali menambah kelas perkuliahan hybrid sekitar empat kelas lagi yang tengah kami persiapkan saat ini. Dan ini juga didukung oleh dana hibah yang baru kami terima kembali dari Erasmus+ untuk ketiga kalinya,” ungkap Bunyamin.
Dengan penambahan kelas khusus perkuliahan secara hybrid tersebut, Bunyamin berharap target perkuliahan akan dapat tercapai mengingat ada beberapa mata kuliah yang tidak optimal jika dilaksanakan secara daring namun harus tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
“Selain infrastruktur telah kami siapkan, lay out atau penataan tempat duduk, jarak hingga prosedur perkuliahan luring telah kami sesuaikan dengan protokol kesehatan Covid-19 yang diberlakukan,” pungkas Ketua STIE Malangkucecwara, Drs Bunyamin, MM., Ph.D. (A.Y)