Tak mau kecolongan kasus Covid-19 Omicron terus meningkat, Operasi Gabungan Prokes kembali digelar mulai malam kemarin.
ADADIMALANG – Seiring dengan mulai meningkatnya jumlah paparan kasus Covid-19 varian baru Omicron di Kota Malang, Pemerintah Kota Malang bersama Forkopimda Kota Malang langsung ambil tindakan.
Operasi gabungan pemantauan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang sebelumnya dilaksanakan dinilai sukses dan memberikan kontribusi yang besar bagi penurunan kasus paparan Covid-19 varian delta akhirnya kembali dilaksanakan mulai malam hari kemarin, Selasa (25/01/2022).
Operasi dimulai dengan melaksanakan Apel Pasukan Gabungan terlebih dahulu di halaman Balaikota Malang dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Erik Setyo Santoso sebagai pimpinan Apel Pasukan Gabungan.
“Yang pertama saya berpesan agar semuanya menjaga kondisi khususnya kesehatan masing-masing dan yang kedua pendekatan persuasif serta tindakan humanis yang perlu kita lakukan saat pelaksanaan operasi gabungn ini,” ungkap Sekretaris Daerah Kota Malang.
Dalam arahannya, Erik Setyo Santoso menegaskan semua pihak perlu terlibat dalam menjaga agar kssus Covid-19 varian Omicron ini tidak terus mengalami peningkatan.
“Data-data mulai menunjukkan pergerakan peningkatan kasus Covid-19 varian Omicron di kota Malang, tetapi sekali lagi itu semua tidak menghentikan tugas kita untuk menjaga agar penanganan Covud-19 dan penerapan protokol kesehatan Covid-19 tetap terjaga di kota Malang ini. Dalam operasi gabungan malam ini, saya meminta sekali lagi untuk menjaga kondusifitas saat melakukan sosialisasi kepada warga masyarakat,” pungkas Sekda Kota Malang.
Tim Gabungan yang terdiri dari Satpol PP, Kodim 0833 Kota Malang, Polisi Militer, Polresta Malang Kota, BPBD, Dinas Kesehatan Kota Malang, PSC 119, Dinas Perhubungan, Bakesbangpol Kota Malang dan instansi lainnya ini dibagi menjadi dua tim yang menyasar area Selatan dan Utara Kota Malang.
“Tim pertam akan melakukan operasi dan pemantauan di wilayah Kayutangan Heritage, menuju ke daerah Blimbing, Borobudur dan Sukarno Hatta. Sementara Tim kedua akan menyasar daerah GOR Ken Arok hingga ke Pasar Gadang,” ungkap Plt Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Malang, Handi Priyanto saat apel pasukan.
https://youtu.be/BvCL0sUXJdY
Dengan tujuan memberikan efek jera kepada para pelanggar protokol kesehatan, Handi menegaskan pihaknya membawa Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) untuk melakukan BAP kepada pelanggar untuk dikenai Tindak Pidana Ringan (Tipiring) dan juga petugas dri Dinas Kesehatan untuk melakukan tes usap (swap) antigen secara acak kepada para pelanggar prokes.
“Jika dikenai Tipiring maka harus menjalani sidang hari Rabu pagi besok pukul 09.00 WIB di kantor Satpol PP Kota Malang,” ungkap Handi.
Dalam operasi di Kayutangan Heritage beberapa pengunjung yang kedapatan tidak menggunakan masker atau pelanggaran protokol kesehatan dalam skala ringan langsung mendapatkan peringatan dari petugas hingga pemberian sanksi fisik seperti push up. Tetapi untuk pelanggaran yang dinilai berat akan langsung dikenai Tipiring saat di lokasi.
Menyikapi adanya operasi pemantauan protokol kesehatan di lokasi yang ramai pengunjung, salah satu mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang sedang berkunjung ke Kayutangan Heritage menyambut positif kegiatan tersebut.
“Ya memang sebaiknya ada pengawasan pada lokasi yang ramai dikunjungi masyarakat apalagi sekarang kasus Covid-19 varian Omicron ini terus meningkat,” ungkap perempuan berhijab yang datang bertiga bersama rekan kuliahnya ini.
Pelaksanaan tes usap (swap) antigen dilakukan kepada sekitar 14 pelanggar protokol kesehatan saat berada di kawasan jalan Sukarno Hatta tepatnya di sekitar Taman Krida Budaya baik tukang parkir, pengunjung hingga penjual makanan yang tidak memakai masker.
Di sela-sela pelaksanaan operasi gabungan, Kabag Ops Polresta Malang Kota, Kompol Supiyan menyampaikan bahwa dengan adanya operasi gabungan tersebut harapannya kesadaran masyarakat untuk menjaga protokol kesehatan tidak akan kendor.
“Dengan pelaksanaan operasi gabungan ini kami mengingatkan kepada masyarakat bahwa pandemi Covid-19 ini belum berakhir. Dengan munculnya varian baru Omicron ini perlu kita sikapi dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) yang lebih baik lagi baik di lingkungan kita tinggal, bekerja atau tempat yang lainnya,” ungkap Kompol Supiyan.
Usai pelaksanaan operasi gabungan, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr Husnul Muarif menyampaikan ada 14 orang yang telah menjalani tes usap (swap) antigen dengan hasil seluruhnya negatif Covid-19.
“14 orang yang menjalani tes usap (swap) antigen ini antara lain adalah orang yang kedapatan melanggar protokol kesehatan baik tidak menggunakan masker atau yang lainnya. Dan 14 orang tersebut hasil tes antigennya semua negaif,” pungkas dr Husnul Muarif yang membawa lima personel khusus untuk melaksanakan Tes Swap Antigen dalam operasi tersebut. (A.Y)