Berasal dari Fakultas Peternakan dan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan yang akan dikukuhkan hari Sabtu besok.
ADADIMALANG – Universitas Brawijaya (UB) kembali menambah dua profesor baru yang akan dikukuhkan di Gedung Samanta Krida UB Sabtu besok, (29/1/2022).
Profesor pertama yang dikukuhkan adalah Dr. Ir. Sri Wahjuningsih, M.Si sebagai profesor aktif ke-19 dari Fakultas Peternakan (Fapet) dan profesor aktif ke 159 di UB. Sri Wahjuningsih menjadi profesor ke-285 dari seluruh profesor yang telah dihasilkan Universitas Brawijaya.
Dalam pengukuhannya Sabtu besok, Sri Wahjuningsih akan membacakan pidato ilmiahnya dengan judul ‘Suplementasi Ekstrak Daun Kelor (Moringa Oleifera) Dalam Pengencer Tris Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Semen Beku Kambing Untuk Inseminasi buata’.
Sri Wahjuningsih mengangkat pemanfaatan daun kelor untuk peningkatan kualitas semen beku pada kambing jantan dimana menurutnya proses inseminasi buatan memberikan kontribusi signifikan dan aplikatif untuk peningkatan populasi.
“Selain itu juga dapat meningkatkan mutu genetic ternak, produktivitas dan kinerja produksi”, jelasnya.
Keberhasilan proses tersebut menurut Sri bergantung pada ketersediaan semen beku yang berkualitas baik meskipun pada praktiknya permasalahan yang dihadapi adalah proses kriopreservasi dan thawing semen menyebabkan tingkat kerusakan yang signifikan pada spermatozoa.
“Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan formula pengencer semen kambing yang mampu melindungi spermatozoa dari cold shock pada proses kriopreservasi, thawing, serta memiliki daya preservasi yang tinggi,” jelas Sri Wahjuningsih.
Penelitian yang dilakukan oleh Sri dengan ekstrak daun Moringa Oleifera ternyata mampu mengencerkan Tris dan berpotensi meningkatkan kualitas semen beku kambing.
“Moringa oleifera atau daun kelor adalah tanaman herbal yang banyak dijumpai di masyarakat dan dikenal sebagai tanaman yang kaya manfaat dalam tiap bagian tanamannya. Suplementasi ekstrak daun Moringa oleifera pada pengencer Tris-aminomethan-kuning telur mempunyai potensi meningkatkan kualitas semen beku kambing. Konsentrasi optimum ekstrak daun Moringa oleifera adalah 3%”, pungkasnya.
Sementara itu, Profesor kedua yang dikukuhkan adalah Dr. Ir. Muhammad Musa, M.S sebagai profesor aktif ke-13 dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) dan profesor aktif ke-160 di UB. Muhammad Musa menjadi profesor ke-286 dari seluruh profesor yang telah dihasilkan UB.
Dalam pengukuhannya, Muhammad Musa akan membacakan Pidato Ilmiahnya yang berjudul ‘Strategi Pengendalian Dan Peningkatan Produktivitas Tambak Melalui Ecogreen Aquaculture’.
Hancurnya usaha pertambakan di Indonesia khususnya di Jawa Timur pada waktu yang lalu menurut Musa menimbulkan suatu permasalahan dan pertanyaan sejauh mana perencanaan pembangunan pertambakan yang ada selama ini memikirkan aspek daya dukung lingkungan dalam usahanya.
Kegagalan-kegagalan yang dialami oleh petambak mengilustrasikan lemahnya perencanaan pembangunan tambak yang tidak mempertimbangkan aspek daya dukung lingkungan sebagai variabel penentu produksinya.
Menurut Musa, usaha pertambakan yang hanya mengandalkan ekonomi semata, ternyata tidak berkelanjutan (sustainable), karena mengabaikan daya dukung lingkungannya dan perencanaan pengelolaan wilayah pesisir yang tepat.
Menurut Musa, Ecogreen aquaculture merupakan teknologi perkembangan budidaya tambak tradisional menuju tambak intensif dengan penerapan silvofishery model komplangan yang dibuat melalui pendekatan pemulihan dan peningkatan daya dukung dengan hybrid system dan perbaikan ekosistem mangrove pendukungnya untuk mengendalikan dan meningkatkan produktivitas.
“Hasil uji coba selama empat tahun atau 10 kali siklus budi daya tambak dengan luas 1600 m2 dalam setahun (2,5 siklus budidaya) mampu menghasilkan rata-rata 8500 kilogram. Limbah budi daya setelah di treatment berdampak positif terhadap pertumbuhan bandeng dan mangrovenya. Hal ini mengindikasikan bahwa Ecogreen aquaculture layak untuk dikembangkan khususnya di laboratorium Perikanan Air Payau dan Laut (PAPL) Probolinggo FPIK-UB,” pungkas Muhammad Musa.
Pengukuhan kedua profesor baru UB ini akan dilaksanakan secara hybrid dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat untuk undangan yang hadir luring. (A.Y)