Untuk membangkitkan kebanggaan generasi muda akan masakan nusantara
ADADIMALANG – Sebanyak 24 orang mahasiswa yang berasal dari delapan perguruan tinggi dari luar Jawa selama hampir empat bulan lamanya mengikuti program pertukaran mahasiswa di kampus STIE Malangkucecwara dalam program Modul Nusantara.
Program Modul Nusantara di kampus STIE Malangkucecwara ini akan dilaksanakan melalui 25 kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana kegiatan Modul Nusantara di STIE Malangkucecwara.
Salah satu dosen Modul Nusantara STIE Malangkucecwara yakni Dra Dwi Danesty Deccasari MM menjelaskan ada tiga kategori program Modul Nusantara yakni Kebhinekaan, refleksi dan juga kategori inspirasi.
“Tiap kategori tersebut memiliki jumlah pertemuan yang berbeda-beda, namun secara keseluruhan ada 24 kali pertemuan dan terakhir adalah kegiatan pengabdian masyarakat sebagai puncak acara,” ujar Anes.
Sementara itu, dosen Modul Nusantara STIE Malangkucecwara lainnya yakni Drs Zainul Arifin MM menjelaskan 20 orang mahasiswa dari luar pulau Jawa tersebut mengikuti berbagai kegiatan kunjungan ke pusat kuliner di kota Malang.
“Jadi kami ajak mereka ke beberapa lokasi kuliner khas kota Malang seperti bakso, keripik tempe dan lain sebagainya. Kami tidak hanya membawa mereka menikmati sajian kulinernya, tetapi juga ke lokasi produksi sehingga dapat mengetahui proses awal produksi hingga dapat tersajikan ke konsumen,” ungkap Zainul Arifin.
Dengan mengetahui berbagai proses produksi kuliner tersebut, Zainul Arifin berharap dapat meningkatkan rasa kebanggaan para mahasiswa dari delapan perguruan tinggi luar Jawa tersebut akan masakan khas nusantara.
“Kita gugah kesadaran mahasiswa sebagai generasi muda agar sadar bahwa kuliner khas nusantara itu tidak kalah kualitasnya daripada makanan dari luar Indonesia yang banyak dijual di Indonesia saat ini,” ujar pria berkacamata ini.
Usai melaksanakan kunjungan ke berbagai lokasi, para mahasiswa Modul Nusantara ini diajak melaksanakan refleksi tentang semua pengalaman dan wawasan baru mereka selama berkunjung.
“Malam ini kami gugah kesadaran mereka agar bangga dengan kuliner khas Nusantara dan kami ajak juga mereka untuk nonton bareng (nobar) film Aruna dan Lidahnya yang bercerita tentang masakan atau makanan khas nusantara,” ujar Zainul Arifin.
Salah satu mahasiswa Modul Nusantara dari kampus Muhammadiyah Metro Lampung yakni Windi Ikhsa Velani mengaku sangat terkesan dengan pelaksanaan program Modul Nusantara di STIE Malangkucecwara tersebut.
“Sangat menarik sekali mengikuti program Pertukaran Mahasiswa MBKM di STIE Malangkucecwara ini karena orangnya ramah dengan kuliner yang bervariasi. Banyak sekali hal baru yang saya dapatkan selama menjalani program Modul nusantara di STIE Malangkucecwara ini,” ujar Windi.
Windi menyampaikan ada pola yang berbeda dengan pola pembelajaran yang selama ini diterimanya dengan pengalamannya selama di STIE Malangkucecwara selama program Modul Nusantara tersebut.
“Dosen STIE malangkucecwara ini terlihat sangat aktif dan kompetitif dengan pola pendidikan yang berbeda. Kami juga jadi kerasan karena lokasi kampus STIE Malangkucecwara ini sangat asri, dengan suara gemericik air di aliran sungai. Pokoknya beda dengan tempat yang lainnya deh,” pungkas Windi. (A.Y)
Satu Komentar