Menawarkan edukasi bagi keluarga dengan persawahan dan edukasi hewan bagi anak.
ADADIMALANG – Setelah sukses membuka resto keluarga dengan konsep aman dan nyaman bagi keluarga di wilayah pusat kota Malang, Prasetya Indra Wiratama kembali membuka usaha sejenisnya yang baru.
Namun lokasi yang berbeda nampaknya merubah konsep resto baru yang dibukanya ini agar lebih dapat diterima oleh pelanggan dan masyarakat sekitar.
“Awalnya karena ada investor yang memiliki lahan akhirnya kami buka resto ini. Sebenarnya dari awal kami hendak membuka resto dengan konsep seperti Al Fatih lagi, tapi sepertinya tidak cocok sekali dengan situasi dan kondisi di daerah sini sehingga kami buka resto dengan konsep yang sedikit berbeda,” ungkap Prasetya Indra Wiratama kepada AdaDiMalang.
Meski diimprove menjadi resto yang berkonsep tradisional dan tempoe doeloe, namun resto baru yang diberi nama ‘Sambat Luwe‘ ini tetap memiliki satu benang merah dengan usaha kuliner yang telah dibukanya yakni menyasar keluarga sebagai pasar utamanya
“Kami menyasar keluarga yang utama dan sisanya adalah pasar lain yang juga kami garap seperti mahasiswa, pekerja ataupun yang lainnya. Mengingat di lokasi ini ada sawah, green house dan nantinya akan kami bangun lokasi hewan-hewan, maka Sambat Luwe ini juga memasukkan unsur edukasi kepada pengunjungnya,” ungkap Indra yang merupakan pengelola Resto Sambat Luwe.
https://youtu.be/bzsSjbwRMPU
Mengingat saat ini masih dalam tahap soft launching, Sambat Luwe masih melakukan berbagai persiapan termasuk pembangunan beberapa fasilitas seperti lokasi edukasi hewan, edukasi menanam padi di sawah dan berbagai fasilitas lainnya.
“Rencananya kami baru akan Grand Opening setelah lebaran ini, dimana akan kami gelar Carnival Tempoe Doeloe dengan menghadirkan para penjual makanan, jajanan atau penganan tempoe doeloe selama seminggu,” ungkap Indra.
Dengan konsep tempoe doeloe yang diperkuat dengan furniture yang ada di lokasi semi outdoor dan suasana alam (nature) yang kuat diharapkan dapat memberikan nuansa yang berbeda bagi para pengunjung yang datang ke Sambat Luwe tersebut.
“Ini baru operasional sejak H-3 Puasa ramadhan ini dimana kami juga akan melakukan banyak perbaikan dan pengembangan seperti jalan masuk yang akan kami aspal dan juga pembuatan coffeeshop di salah satu sudut Sambat Luwe ini. Sawah nanti akan kami bangun jembatan untuk pengunjung dapat berswa foto di sana ataupun mencoba menanam padi. Termasuk pembuatan lahan untuk edukasi hewan,” ungkap Indra.
Menyadari lokasinya yang cukup menjorok masuk dari jalan besar utama di jalan Mayjen Sungkono kecamatan Kedungkandang Kota Malang, Indra mengingatkan masyarakat yang ingin datang ke Resto Sambat Luwe untuk masuk melalui SD Al Azhar Kedungkandang di jam-jam operasionalnya.
“Jika ramadhan maka kami buka sejak pukul 15.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB, tetapi untuk di luar bulan ramadhan Sambat Luwe buka mulai pukul 10.00 WIB hingga 21.00 WIB,” ungkap pria berkacamata yang ramah ini.
Saat ditanya tentang range harga yang ada di Sambat Luwe, Indra menegaskan harga jajanan, makanan dan minuman sangat terjangkau bagi keluarga ataupun yang datang sendiri ataupun bersama pasangannya.
“Untuk jajanan mulai harga Rp.15 ribu hingga Rp.20 ribu, sementara makanan yang paling mahal itu paling Gurami hanya Rp.65 ribu yang cukup bagi tiga orang. Tapi ada juga menu-menu personal yang harganya berkisar antara Rp.20 ribu hingga Rp.25 ribu saja. Pokoknya terjangkaulah,” ungkap Indra.
Setelah lebaran 1443 hijriah mendatang, manajemen Sambat Luwe akan banyak memberikan voucher untuk dipergunakan makan di Sambat Luwe yang dapat diperoleh melalui akun media sosial Sambat Luwe.
“Nanti kita akan bagi-bagi voucher makan sekitar 100 voucher saat Grand Opening nanti setelah lebaran melalui media sosial Sambat Luwe. Jangan ketinggalan ya,” pungkas Prasetya Indra Wiratama. (A.Y)