Didukung BPIP RI agar dapat membumikan Pancasila dalam tindakan membangun Kampung di daerah masing-masing.
ADADIMALANG – Selain berkunjung ke Kampung Wonosari Go Green (WNS) di RW 19, Kelurahan Purwantoro, Kota Malang, rombongan dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia serta perwakilan dari daerah Palu, Blora dan Solo juga mengunjung Rumah Prestasi 3G (Glintung Go Green) siang kemarin, Jumat (22/04/2022).
Puas meninjau kampung Wonosari Go Green yang tengah bertransformasi menjadi Kampung Pancasila ini, rombongan tamu tersebut akhirnya mengunjungi Rumah Prestasi Glintung Go Green yang diinisiatori oleh Bambang Irianto pembina dari WNS tersebut.
Baik dari BPIP ataupun perwakilan dari tiga daerah yang turut serta tersebut akan mengikuti pelatihan dan sharing session yang akan diberikan oleh Bambang Irianto dan tim yang sukses membangun Kampung 3G (Glintung Go Green) hingga mendapatkan pengakuan internasional dengan Gerakan Menabung Air (water banking movement) tersebut.
“Kunjungan teman-teman dari Palu, Blora dan Solo ini adalah pelatihan Advance dalam membangun kampung karena mereka ingin mengetahui substansi dalam proses membuat atau membangun kampung. Jadi tidak hanya belajar dengan melihat infrastruktur, keindahan kampung termasuk soal tanaman atau sampah dan lain sebagainya. bukan itu, karena yang dicari adalah bagaimana filosofi dan nilai yang terkandung dalam tahapan membangun kampung. Karena saya membangun Kampung RW 23 Kelurahan Purwantoro di Kota Malang ini bertujuan bagaimana kita menerapkan Pancasila dalam tindakan, Pancasila di lorong-lorong kampung. Bagaimana merubah kampung yang awalnya kumuh, tidak ada uang, banjir dengan angka kriminal tinggi itu tidak membutuhkan biaya,” ungkap Bambang Irianto, sosok di balik suksesnya Kampung Glintung Go Green meraih banyak prestasi hingga dunia internasional.
Menurut pria yang juga terpilih menjadi Ikon Prestasi Indonesia oleh BPIP RI ini, yang perlu dibangun pertama kali adalah jiwa dan mental warga Kampung berdasarkan prinsip lagu Indonesia Raya yakni Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Badannya.
“Jika mindset warga telah berubah, itu adalah proses sosio engineering yang merupakan proses revolusi mental. Merubah mindset ini yang tidak gampang, tetapi jika mindset telah berubah baru aspek-aspek teknis membangun kampung seperti cara menanam, mengolah sampah dan lain-lain itu akan lebih mudah. Dan ternyata proses ini menghasilkan sebuah kampung yang edukatif, rekreatif bahkan mendapat penghargaan dari lokal, regional, nasional bahkan internasional. Akhirnya konsep membangun kampung semacam itu sekarang menjadi role model, dimana Kampung Glintung Go Green (3G) telah menjadi sebuah konsep membangun kampung di mana pada akhirnya kesejahteraan warga dapat ditingkatkan,” ungkap Bambang Irianto.
Proses membangun kampung Glintung go Green (3G0 tersebut menurut Bambang yang akan di elaborasi dan dibedah dari perwakilan kampung yang datang kali ini yakni Palu, Solo dan Blora atas inisiasi dan bantuan dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI.
“Ini sudah berbicara tentang bagaimana cara membudayakan Pancasila dalam tindakan, tanpa banyak kata-kata tapi wujud Pancasila itu bisa dilihat dan dirasakan. Semoga ini dapat menjadi laboratorium bagaimana membumikan Pancasila dan bagaimana melakukan Pancasila dalam tindakan,” ungkap Bambang yang juga penerima piala Kalpataru sebagai Pembina Lingkungan ini.
Bambang mengakui materi yang akan diberikan kali ini akan berbeda dengan kampung-kampung lain yang pernah datang ke Kampung 3G.
“Akan saya kupas tahap demi tahap secara substantif, bagaimana filosofinya dan lain-lain. Semoga nanti akan banyak lagi kampung-kampung di tanah air yang akan mendalami ini selain saya juga diundang ke suatu daerah, atau kampung-kampung itu yang datang ke Malang karena kami juga memiliki Mitra strategis yang sangat banyak sekali karena membangun Kampung itu harus kolaborasi dan kerjasama,” pungkas Bambang Irianto, Inisiator Kampung Glintung Go Green (3G). (A.Y)