Minimalisir Kerawanan, 50 Orang Penyandang Disabilitas Ikuti Sosialisasi Bawaslu

Dilaksanakan agar penyandang disabilitas tetap dapat menyalurkan hak politiknya.

ADADIMALANG – Dengan tujuan meminimalisir titik rawan yang terjadi saat pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) untuk para penyandang disabilitas, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Malang melaksanakan sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif pagi ini, Selasa (08/11/2022).

Dalam kegiatan yang dilaksanakan di Balai Agung Majapahit Hotel Shantika Malang tersebut dihadiri 50 orang yang terdiri dari para penyandang disabilitas dan para pendampingnya.

Kordiv Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas, Bawaslu Kota Malang, Muhammad Hanif Fahmi ST., MT menjelaskan sosialisasi kali ini dilaksanakan dengan tujuan agar para penyandang disabilitas sadar akan hak pilih mereka.

“Mereka jadi sadar kalau misalkan hak pilih mereka tidak terakomodir, atau misalkan Tempat Pemungutan Suara (TPS) ternyata tidak ada fasilitas atau tidak ramah disabilitas maka mereka dapat melapor kepada Bawaslu untu dapat kami teruskan ke KPU untuk difasilitasi,” ungkap pria yang akrab disapa Hanif.

50 orang Penyandang Disabilitas dan pendampingnya ikuti sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif bagi penyandang disabilitas
50 orang Penyandang Disabilitas dan pendampingnya ikuti sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif bagi penyandang disabilitas

Kegiatan sosialisasi yang juga menghadirkan komisioner KPU Kota Malang diikuti penyandang disabilitas dati lima kecamatan di Kota Malang yang berasal dari 7 lembaga penyandang disabilitas.

Materi yang diberikan tentang hak politik yang dimiliki warga negara termasuk para penyandang disabilitas.

“Jadi ada penyandang disabilitas yang hari ini datang sendiri, tapi ada juga yang datang bersama para pendampingnya mengingat ada disabilitas yang membutuhkan pendamping dalam melaksanakan aktivitasnya,” ungkap Hanif.

Penyandang disabilitas menurut Hanif menjadi salah satu perhatian dari Bawaslu Kota Malang agar di Pemilu 2024 mendatang lebih tinggi tingkat partisipasinya dalam hal politik.

“Penyandang Disabilitas juga rentan sehingga perlu kita sosialisasikan terkait hak politik mereka. Ini kegiatan sosialisasi bagi penyandang disabilitas yang pertama untuk tahapan Pemilu 2024,” pungkas Hanif. (A.Y)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini