Apresiasi sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif kepada penyandang disabilitas yang dilaksanakan oleh Bawaslu kota Malang.
ADADIMALANG – Ada yang menarik dalam kegiatan sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif kepada penyandang disabilitas yang digelar Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Malang pagi tado i, Selasa (08/11/2022).
Ada beberapa statemen yang menarik dari beberapa perwakilan penyandang disabilitas yang hadir di Balai Agung Majapahit Hotel Shantika Malang tersebut.
Salah satunya dari Muhammad Sholi (24) yang menyampaikan dirinya bersama para penyandang disabilitas lainnya sangat mengapresiasi kegiatan sosialisasi Pemilu yang dilaksanakan oleh Bawaslu bagi para penyandang disabilitas di Kota Malang.
“Sosialisasi ini sangat membantu sekali bagi saya dan teman-teman khususnya bagi saya yang sudah pernah mengikuti sosialisasi Pemilu di tahun 2019 lalu. Alhamdulillah dengan adanya sosialisasi ini kami menjadi lebih peduli lagi akan hak-hak politik kami,” ungkap Sholi yang ditemani Dewi sebagai pendampingnya.
Sholi mengakui selama ini sosiaslisasi khususnya tentang Kepemiluan sangatlah minim dilakukan kepada para penyandang disabilitas.
“Kebetulan saya ini kembar tiga dan yang disabilitas itu dua, sementara ibu saya pun juga ikut partai politik sehingga ibu kami juga ikut menyuarakan hak-hak kami sebagai anaknya yang merupakan penyandang disabilitas,” ungkap Sholi.
Mengingat usianya yang telah mencukupi, pada Pemilu sebelumnya di tahun 2019 Sholi mengaku sempat memberikan hak pilihnya di TPS sehingga mengetahui ada beberapa kendala yang dirasakan para penyandang disabilitas saat berada di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
“Yang pertama itu TPS masih kurang ramah disabilitas, misalkan ada tangga yang akan menyusahkan penyandang disabilitas daksa dan yang lainnya. Kemudian lebar bilik yang kurang lebar sehingga tidak mampu dimasuki kursi roda yang dipergunakan penyandang disabilitas, hingga sistem antre yang terlalu lama bagi para penyandang disabilitas juga cukup mengganggu,” ujar Sholi.
Sholi berharap dalam Pemilu tahun 2024 mendatang dapat dilakukan perbaikan terkait TPS agar lebih ramah disabilitas dan juga adanya perlakuan khusus bagi para penyandang disabilitas agar tidak perlu menunggu terlalu lama untuk memberikan hak suara mereka.
“Ke depan saya berharap penyandang disabilitas ini dapat dijangkau, diperhatikan oleh Pemerintah dan hak suaranya tidak terlepas karena hak-hak kami masih minim ya untuk Pemilu. Dan saya berharap semua kalangan dapat merangkul kami sebagai penyandang disabilitas agar kami dapat menggunakan hak suara kami,” pungkas Muhammad Sholi.
Sementara itu, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Malang, Alim Mustofa menegaskan pihak Bawaslu juga melakukan pengawasan pada pendataan para pemilih di setiap wilayah termasuk untuk para penyandang disabilitas.
“Jujur kami tidak memiliki data berapa angka atau jumlah partisipasi para penyandang disabilitas, namun mereka ini juga dilindungi Undang-Undang sehingga memiliki hak politik yang sama yang juga harus dilindungi,” ungkap Alim Mustofa.
Diakui terkait pemilih yang merupakan penyandang disabilitas tersebut masih membuka celah sehingga dapat terjadi golput akibat tidak terfasilitasi atau tidak tersosialisasi dan lain sebagainya, sehingga Bawaslu Kota Malang akan benar-benar memberikan perhatian dalam hal tersebut. (A.Y)