Dilaksanakan 6 hari mulai hari ini, ditutup dengan festival musik.
ADADIMALANG – Bertujuan untuk mewadahi para pengusaha thrifting di wilayah Malang Raya dan sekitarnya, Dalbofest kembali digelar untuk ke-15 kalinya.
Kegiatan Dalbofest yang digelar di Apartemen Begawan Kota Malang ini dimulai sejak pagi tadi selama enam hari hingga tanggal 11 Desember 2022.
Bertajuk End Year Thrift, Dalbofest kali ini diikuti oleh ratusan peserta (tenant) yang terbagi dalam 68 booth thrifting, lima UMKM dan 12 booth Food and Beverage (F&B).
CEO Dalbofest, Rizky Adam menyampaikan even Dalbofest kembali dilaksanakan untuk mewadahi para penjual thrifting yang mulai muncul di awal masa pandemi lalu.
“Salah satu tujuannya adalah untuk meningkatkan perekonomian para seller thrifting di wilayah Malang Raya dan sekitarnya. Apalagi jika kita lihat saat ini animo masyarakat selalu tinggi saat dilaksanakan Dalbofest ini,” ungkap Adam kepada AdaDiMalang pagi tadi.
Selain menghadirkan para penjual thrifting, UMKM dan juga booth kuliner selama enam hari ke depan, Adam memastikan Dalbofest akan selalu menghadirkan suatu hal yang baru dan juga inovasi yang unik.
“Dalbofest juga diisi oleh para pelaku UMKM Kreatif khusunya yang related ke fashion dan anak muda sesuai target Dalbofest. Ada ice cream party setiap hari, ada komunitas film yang juga akan melaunching film hingga mini game dan give away dari sponsor dan panitia meski kita sebenarnya fokus di bazar thrifting dengan tema kali ini adalah Piala Dunia,” ungkap Adam.
Tak hanya itu, dua hari terakhir Dalbofest akan menghadirkan festival musik dimana pengunjung yang akan menikmati sajian musik tersebut harus membeli tiket on the spot seharga Rp.40 ribu.
“Sekali lagi saya tegaskan jika untuk masuk dan berbelanja di area bazar thrifting itu tidak ada tiket atau gratis tidak berbayar. Yang berbayar hanya bagi masyarakat yang ingin menikmati festival musik di hari ke lima dan enam Dalbofest,” ungkap Adam.
Mengakhiri wawancara, Adam menegaskan Thrifting tidak hanya sekadar kegiatan membeli baju tetapi lebih dari itu yaitu baju yang dibeli dapatdiolah atau di mix and match dengan produk lain untuk menjadi produk baru lainnya.
“Harga minimal berkisar dari harga Rp.30 ribu hingga Rp.75 ribu, sementara harga maksimalnya tidak ada batasan. hal ini agar tidak terjadi persaingan yang tidak sehat ya selama even,” pungkas Rizky Adam.
https://youtu.be/HTtXnw35GFM
Perwakilan peserta atau tenant Dalbofest dari brand Libom asal Sidoarjo yakni Ade Saiff mengaku mengikuti Dalbofest setelah melihat pengunjung even di Malang tersebut selalu ramai.
“Setiap mengikuti Dalbofest kita selalu membuat inovasi dan strategi baru agar menjadi tujuan para pengunjung Dalbofest. Kami sangat berterimakasih kepada semua yang telah mengapresiasi produk Libom, dimana Dalbofest benar-benar membawa memori yang baik untuk saya sebagai seller thrifting saat berjualan di Malang,” pungkas Ade.
Senada dengan Ade, Muhammad Satria Wicaksana dari brand Second Shop asal Kota Malang mengaku puas selama lima kali mengikuti Dalbofest tersebut.
“Ya biasa sih mas kalau pagi sepi, tapi kalau siang hingga malam selalu sesuai dengan ekspektasi kami. Makanya kami ikut Dalbofest hingga ke lima kalinya ini,” ungkap Muhammad Satria Wicaksana.
Dari pantauan di lokasi usai pembukaan pagi hari tadi, beberapa booth telah banyak didatangi pengunjung Dalbofest dan melakukan transaksi pembelian meski acara baru saja dibuka.(A.Y)