Sopir mikrolet tetap minta diberikan jalur khusus.
ADADIMALANG – Sesuai dengan rencana penerapan jalur 1 arah di wilayah Kayutangan dan sekitarnya mulai diterapkan sejak pagi hari tadi, Senin (20/02/2023).
Bersamaan dengan penerapan jalur 1 arah tersebut, puluhan mikrolet dari 8 jalur mikrolet (angkutan umum) di Kota Malang melakukan aksi demonstrasi di depan Balaikota Malang.
Menyikapi hal tersebut, sebanyak 12 orang sebagai negoisator dari pengemudi mikrolet melakukan audiensi bersama Wali Kota Malang dan Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, Drs. R. Widjaja Saleh Putra dalam audiensi tersebut menyampaikan apresiasi terhadap aksi para pengemudi pengelola tersebut.
“Terimakasih atas kedatangan para pengemudi mikrolet kali ini dimana aksinya disampaikan dengan baik. Ini adalah hak njenengan semua sebagai warga negara untuk menyampaikan aspirasinya. Yang penting tidak anarkis ya, kalau macet atau padat itu dampak dari aksi teman-teman,” ungkap Widjaja.
Secara terbuka, Kordinator jalur LDG yakni Stevanus Hari Wahyudi menyampaikan bahwa pengemudi mikrolet mendukung program dari pemerintah kota Malang terkait dengan satu arah di wilayah Kayutangan. Hanya saja, pria yang akrab disapa Mas Kebo tersebut menyampaikan bahwa para supir mikrolet dari 8 jalur tersebut meminta agar diberikan jalur khusus sehingga tetap dapat melintas trayek atau jalur seperti biasanya.
“Saya paham yang dimaksudkan oleh Pemkot Malang, tetapi saya juga harus menyampaikan apa yang dirasakan dan menjadi aspirasi teman-teman sopir mikrolet Di mana mereka ingin tetap dapat melintasi jalur seperti biasanya. Jadi kami meminta untuk disediakan jalur khusus mikrolet,” ungkap Mas Kebo.
Menanggapi permintaan perwakilan sopir mikrolet untuk jalur khusus mikrolet, Wali Kota Malang Drs H. Sutiaji menyampaikan bahwa sebelum dilakukan penerapan satu jalur tersebut telah dilaksanakan analisa sejak tahun 2019.
“Jadi bukan tiba-tiba atau karena ada Kayutangan Heritage itu terus kami berlakukan 1 arah ini. Sudah kami buat analisanya tahun 2019 lalu. Kami dari Pemkot Malang akan melakukan analisa terlebih dahulu hari ini terkait dengan permintaan jalur khusus (contra flow/melawan arah) bagi mikrolet sehingga tidak terkena aturan 1 jalur. Saya perintahkan Kadishub hari ini melakukan analisa dan malam nanti pasang rambu, darurat tidak mengapa,” ungkap Wali Kota Sutiaji.
Wali Kota Sutiaji lebih lanjut menambahkan bahwa perlu dilakukan sosialisasi terlebih dahulu untuk jalur khusus bagi mikrolet sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan selama penerapan 1 jalur tersebut.
“Kalau hari ini ndak bisa, jadi mikrolet harus tetap mematuhi aturan 1 arah. Besok baru bisa contra flow ya,” pungkas Wali Kota Sutiaji disambut pekik kegembiraan para perwakilan sopir mikrolet.
https://youtu.be/MrdbUJfcLpM
Usai audiensi dengan perwakilan sopir 8 jalur mikrolet, Wali Kota Sutiaji menemui para sopir mikrolet yang melakukan aksi demonstrasi di depan Balaikota Malang. Kepada para peserta aksi, Wali Kota Sutiaji juga menyampaikan hasil audiensi yang intinya menerima tuntutan para sopir mikrolet yang meninta jalur khusus di jalur 1 arah tersebut.
Aksi demonstrasi sopir mikrolet Kota Malang akhirnya berakhir sekitar pukul 10.30 WIB dimana kendaraan mikrolet yang memenuhi jalan di depan Balaikota akhirnya membubarkan diri. (A.Y)