Penurunan minat buku yang dicetak menurun hingga 40 persen.
ADADIMALANG – Seiring dengan perkembangan teknologi yang sangat luar biasa pesat di era revolusi industri 4.0, banyak memberikan pengaruh pada berbagai aktivitas masyarakat.
Salah satunya adalah habit membaca dimana Indonesia ini masih perlu lagi ditingkatkan untuk kebiasaan membacanya. Apalagi terjadinya pandemi akibat Covid-19, banyak merubah hal-hal yang bersifat fisik menjadi virtual akibat Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Alhasil kebiasaan membaca buku juga beralih ke virtual dengan pemberlakuan penerapan pendidikan secara daring dengan berbagai teknologi pendukungnya.
Paska pandemi mulai mereda dan menuju ke endemi, ternyata habit membaca secara virtual ini terus berjalan dan hanya sedikit saja orang yang kemudian kembali pada habit membeli buku yang dicetak secara fisik.
“Penurunan pembelian buku cetak itu hingga 40 persen, dimana harga buku digital saat ini relatif lebih murah dibandingkan jika buku tersebut dicetak. Harganya bisa lebih murah 50 persen,” ungkap Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) DPC Kota Malang, Gedeon Soerja Adi.
Oleh karenanya, dalam momen Pra Grand Launching Malang Creative Center (MCC) Kota Malang tersebut, IKAPI DPC Kota Malang menggelar Creative Book Fair mulai tanggal 2 hingga 6 Maret 2023.
Menggandeng banyak penerbit, IKAPI DPC Kota Malang berharap masyarakat dapat memanfaatkan momen tersebut untuk mendapatkan koleksi buku dari para penerbit yang ikut pameran.
Menurut pria yang merupakan owner MNC Publisher ini, rata-rata penerbit yang ikut pameran merupakan yang berasal atau lokasinya di Malang sementara yang lain dari luar Malang atau start up digital.
Menyikapi semakin menurunnya minat dan pembelian buku cetak yang terus menurun tersebut, para penulis ataupun penerbit banyak yang kemudian mulai mengurangi jumlah cetak buku yang diterbitkan. Dan kemudian mengalihkan sisanya ke dalam bentuk digital.
“Kami di MNC Publisher setiap tahun itu mengeluarkan 300 judul buku, tapi ya jumlahnya yang dicetak tidak seperti dulu. Sebagian kami jual dalam bentuk digital,” ungkap Gedeon.
Terkait digitalisasi, Gedeon mengakui saat ini hampir 60 hingga 70 persen publisher telah mulai memanfaatkan teknologi digital dalam menerbitkan bukunya. Salah satunya bekerjasama dengan Kubuku yang memproses digitalisasi buku hingga pengerjaan Perpustakaan Digital (E-Library) di seluruh Indonesia.
Ditemui di lokasi pameran buku di lantai 3 MCC, CEO Kubuku yakni Josep Edyanto mengakui saat ini Kubuku telah banyak bekerjasama dengan pihak penerbit ataupun penulis dalam hal membuat buku digital.
“Sudah mulai banyak mas, tapi ada juga satu dua yang masih enggan karena salah persepsi saja. Buku Digital Kubuku ini tidak seperti E-Book yang bisa didownload dan dicopy paste ke orang lain secara gratis. Kubuku memiliki sistem keamanan yang membuat file buku hanya dapat diakses melalui 1 device atau perangkat saja. Bahkan untuk membacanya harus menggunakan aplikasi pembaca (reader) buatan Kubuku,” jelas Edyanto.
Dengan sistem keamanan yang dibuat, Edyanto memastikan para penerbit tidak akan rugi karena yang membeli buku jumlahnya akan sesuai seperti halnya orang membeli buku cetak.
“Keuntungan yang kedua adalah setiap transaksi pembelian buku itu setiap penulis atau penerbit akan langsung tahu. jadi penerbit atau penulis akan mendapatkan dashboar untuk memantau proses penjualan buku mereka. Jadi transparansi itu ada,” ungkap pria yang berlatar belakang penerbit ini.
Dengan mempertemukan para penulis dan penerbit dengan Kubuku, Edyanto berharap proses digitalisasi dalam bidang buku, penulisan akan bergulir dan berkembang semakin cepat. Sehingga para penerbit tidak akan ketinggalan dalam memanfaatkan teknologi yang ada.
“Ya banyak juga mas penerbit yang sudah terlanjur gulung tikar karena belum tahu atau belum sempat memanfaatkan teknologi buku digital ini untuk mempertahankan usaha mereka,” pungkas Gedeon.
Hari ini merupakan hari terakhir pelaksanaan Creative Book Fair di lantai 3 Gedung Malang Creative Center (MCC) Kota Malang, dimana banyak program dan promo pembelian buku hingga 90 persen. (A.Y)