ADADIMALANG – Indikasi ekonomi Kota Malang menunjukkan progress yang semakin membaik paska terkontraksi pandemi pada tahun 2020 lalu.
Kendati sempat terkontraksi hingga -2,26, kini angka tersebut meningkat menjadi 4,21 atau berhasil mengalami rebound sebanyak 6,47. Terlebih angka pengangguran Kota Malang turut mengalami penurunan menjadi 7,66 persen. Yang mana angka tersebut berimplikasi pada ikut turunnya angka kemiskinan Kota Malang menjadi 4,37 persen atau terendah kedua se-Jawa Timur.
Catatan lainnya adalah realisasi investasi juga meningkat menjadi 700 milyar pada 2022. Kunci keberhasilan ekonomi tersebut adalah kolaborasi dengan berbagai pihak yang senantiasa digaungkan oleh Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji.
Menurut Wali Kota Sutiaji, menjaga stabilitas iklim usaha produktif menjadi salah satu syarat keberhasilan mendongkrak laju ekonomi Kota Malang.
“Peran serta kalangan pengusaha dalam menanamkan modal dan kebijakan kemudahan perizinan dari pemerintah daerah memainkan kapasitas sentral dalam keseimbangan iklim tersebut,” ungkap Wali Kota Sutiaji.
Terkontraksi saat Covid-19 menurut Wali Kota Sutiaji membuat pertumbuhan ekonomi harus dipacu. Hal tersebut harus diperhatikan agar iklim investasi di Kota Malang tumbuh dengan baik.
“Terima kasih kepada para pengusaha, yang telah mengawal pertumbuhan ekonomi di Kota Malang,” ucap Wali Kota Sutiaji saat membuka acara Business Forum and Gathering Wali Kota Malang bersama Pengusaha di Malang Creative Center (MCC), Rabu (15/02/2023)
Sebagai wujud apresiasi untuk kolaborasi apik dari kalangan pengusaha tersebut, pada kegiatan tersebut Wali Kota Sutiaji memberikan Penghargaan atas Investasi dan Kontribusi dalam Pembangunan Daerah kepada 75 pengusaha dari berbagai sektor antara lain transportasi, hotel, kesehatan, restoran, properti, jasa kesehatan, retail, klink kecantikan, layanan komunikasi dan sebagainya.
Suburnya iklim investasi di Kota Malang, tak pelak harus diimbangi dengan kemudahan izin berusaha. Dalam kesempatan itu, Wali Kota Sutiaji menyebut bahwa Pemerintah Kota Malang senantiasa menghadirkan berbagai kemudahan dalam layanan perizinan berusaha.
“Agar banyak yang berinvestasi maka Disnaker PMPTSP ini saya minta jangan mempersulit perizinan. Maka saya selalu mengingatkan agar mempermudah urusan orang lain, dan tentu harus sesuai aturan. Pemkot Malang selalu berkomitmen terus menghadirkan berbagai kemudahan,” jelas orang nomor satu di Pemkot Malang ini.
Dengan kemudahan perizinan berusaha tersebut, Wali Kota Sutiaji berharap iklim ekonomi produktif dapat meningkat dengan banyaknya investasi yang ditanamkan investor.
“Bagaimana mereka membawa iklim investasi di Kota Malang semakin hari semakin bagus, karena kalo mereka investasi nanti akan mempengaruhi yang lain untuk ikutan. Termasuk membayar pajak ya dan layanan layanan kepada yang lain,” kata Wali Kota Sutiaji.
Sejumlah kebijakan dalam mendorong kemudahan berusaha juga dibeberkan Wali Kota Sutiaji seperti terobosan penyederhanaan layanan, pengembangan Mall Pelayanan Publik Merdeka, kemudahan layanan pajak dan penguatan reformasi birokrasi dan akuntabilitas.
Wali Kota Sutiaji menyebut kondusifitas di Kota Malang juga menjadi poin penting dalam menunjang keberhasilan iklim ekonomi produktif.
“Pemkot Malang menyiapkan kebijakan yang mendukung iklim usaha produktif. Dengan cara menjaga kondusifitas wilayah secara sinergis dengan TNI/POLRI dan elemen masyarakat seperti dalam periode tahun politik. Menjaga iklim ketenagakerjaan kondusif dengan memantau produktivitas usaha dan kesejahteraan pekerja. Maupun pemerataan infrastruktur strategis penunjang mobilitas dan daya saing ekonomi,” pungkasnya. (A.Y)