ADADIMALANG – Setelah sebelumnya Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur di puncak Hari Kesehatan Nasional, Pemkot Malang kembali mencatatkan prestasi di bidang kesehatan.
Prestasi ini diraih bersamaan dengan momen World Neglected Tropical Diseases Day yang digelar di Krakatau Ballroom Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta pada hari Selasa (21/02/2023) lalu.
Dalam acara yang diberi tajuk ‘Tingkatkan Kepedulian Untuk Wujudkan Indonesia Bebas Penyakit Tropis Terabaikan” tersebut, bersama dengan 102 Kabupaten/Kota lainnya di Indonesia, Kota Malang mendapat apresiasi dari Pemerintah Pusat.
Mengenakan pakaian adat daerah, Wali Kota Sutiaji hadir di Jakarta didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang dr. Husnul Muarif berkesempatan menerima sertifikat bebas frambusia yang diberikan secara langsung oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin.
Ditemui selepas acara, Wali Kota Sutiaji menyampaikan rasa terimakasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya atas upaya yang dilakukan sebagai bentuk peran serta dan partisipasi aktif para stakeholder terkait penanganan frambusia di Kota Malang sehingga berhasil mencatatkan prestasi di tingkat nasional.
Frambusia merupakan jenis infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum pertenue yang secara umum kasusnya banyak ditemui di negara-negara beriklim tropis seperti negara di wilayah Afrika, Asia tenggara, Amerika Selatan dan Oceania.
“Oleh karenanya perlu keterlibatan berbagai elemen terkait dalam menangani penyakit kesehatan yang jarang diketahui masyarakat ini,” ujar Wali Kota Sutiaji.
Wali Kota Sutiaji menggarisbawahi bahwa prinsip kolaborasi yang selalu didengungkan benar-benar menjadi kekuatan nyata dan bukan menjadi slogan semata.
Peran dari Dinas Kesehatan Kota Malang sebagai leading sector dalam mengoptimalkan jajarannya beserta stakeholder terkait menjadi salah satu faktor kunci penanggulangan dan pencegahan frambusia tersebut.
“Intinya secara umum apa yang kami tekankan pada perangkat daerah tentang kolaborasi ini bisa diimplementasikan dengan baik dan patut untuk diapresiasi. Kita punya modal 16 puskesmas, 652 posyandu, 33 Pustu dan 27 Rumah sakit. Kita juga ada 351 sekolah dasar dan 57 kelurahan. Semuanya terlibat, semuanya bahu membahu,” ungkap Wali Kota Sutiaji.
“Kolaborasi selalu bisa memberikan efek positif dan ini jadi salah satu faktor kunci. Saat frame nya, cara pandangnya sudah sejalan, InshaAllah setiap permasalahan di Kota Malang khususnya kesehatan dapat teratasi dengan baik”, lanjut Sutiaji.
Wali Kota Sutiaji menambahkan, kesehatan masyarakat merupakan salah satu prioritas yang ingin dicapai di era kepemimpinannya, sehingga dirinya meminta kepada perangkat daerah terkait untuk tidak boleh lengah dan terus menerus memberikan literasi kepada masyarakat terkait dengan permasalahan kesehatan.
” Tentunya urusan kesehatan adalah bagian dari visi misi kami, maka sudah sepatutnya saya terus minta ke Dinas Kesehatan jangan lengah, terus optimal mengawasi perkembangan permasalahan kesehatan di Kota Malang, terus berikan informasi dan literasi pada masyarakat,” pungkas Wali Kota Sutiaji. (A.Y)