ADADIMALANG – Berkembangnya teknologi dan fasilitas yang ada saat ini diakui membuat mahasiswa saat ini lebih terbuka (open mind), kreatif dan lebih mudah menerima perubahan. Meski memiliki banyak kelebihan, namun generasi saat ini dinilai kurang tangguh sehingga kerap gagal setiapkali mendapat ujian atau masalah baik saat kuliah atau dalam kehidupan sehari-harinya.
“Pendidikan saat ini tidak boleh manja, harus bisa membuat mahasiswa terbiasa dengan tantangan (chalence) sehingga mahasiswa itu terbiasa jatuh dan berhasil,” jelas dr. Arief Alamsyah MARS saat mengisi kuliah tamu UPT-MKU Politeknik Negeri Malang (Polinema).
Dan dalam masa Masyarakat Ekonomi Asean saat ini, mahasiswa diminta untuk tidak cengeng dengan pemberian tantangan di dunia akademis dan kehidupan sehari-hari.
“Satu hal yang harus dilakukan adalah menyeimbangkan antara soft skill dan hard skill sehingga mahasiswa bisa berkembang dan tangguh dalam persaingan era MEA ini,” ujar dr. Arief.
Menurut Arief, kesuksesan bisa diraih dengan memegang integritas dan profesionalisme yang bisa dilakukan dengan upgrading skill dan knowledge dengan dilakukan sertifikasi skill.
“Kemampuan berkomunikasi masih menduduki peringkat pertama sebagai alasan perusahaan menerima karyawan, sehingga sertifikasi kemampuan berkomunikasi atau bahasa itu juga sangat penting untuk dimiliki mahasiswa jika ingin memenangkan persaingan MEA ini,” pungkas dosen pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya ini. (A.Y)