Kota Malang – Dalam rangka mendukung pemenuhan kebutuhan stok darah yang seringkali menipis saat bulan Ramadhan serta untuk memperingati Hari Pers Internasional (World Press Freedom), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Korda Malang Raya melaksanakan acara Donor Darah dan Diskusi Publik di Gedung Rektorat Universitas Merdeka Malang.
Dalam acara yang dihadiri oleh Bupati Malang, H. Rendra Kresna, Kapolres Malang Kota AKBP Hoirudin Hasibuan SH, Rektor Unmer Prof. Dr. Anwar Sanusi, Ketua Peradi Gunadi Handoko dan tokoh-tokoh Malang Raya ini, nampak personil TNI, Polri, mahasiswa dan masyarakat umum nampak antusias mendaftarkan diri untuk mendonorkan darahnya.
Ketua IJTI Korda Malang Raya, Eddy Cahyono dalam sambutannya mengucapkan terimakasih untuk semua pihak yang telah mendukung acara donor darah yang merupakan kegiatan kedua dengan tema Blood For Humanity.
“Semoga dengan acara ini maka bisa membantu masyarakat yang membutuhkan stok darah dan bisa membangkitkan semangat untuk saling berbagi dengan sesama,” ujar pria yang merupakan jurnalis TV One ini.
Sementara itu, Bupati Malang H. Rendra Kresna yang juga menjabat sebagai Ketua PMI Kabupaten Malang menyampaikan ucapan terimakasih atas kegiatan IJTI yang bersifat membantu sesama dengan kegiatan donor darah.
“Setetes darah itu berarti kehidupan bagi orang lain, sehingga saya harapkan kegiatan seperti ini bisa terus dilaksanakan oleh IJTI Korda Malang Raya,” ujar Bupati Malang.
Bupati Malang juga mengapresiasi pihak Universitas Merdeka yang mendukung terlaksananya kegiatan sosial IJTI.
“Dengan mendukung kegiatan Blood For Humanity IJTI ini, maka semua pihak yang mendukung termasuk Unmer juga akan mendapatkan pahala yang akan kita panen bersama-sama nanti,” ungkap Bupati Malang yang juga membuka secara resmi acara IJTI tersebut.
Selain acara donor darah dengan target sekitar 130 kantong darah, IJTI Korda Malang Raya juga melaksanakan diskusi publik dengan tema Kebebasan Pers untuk Bangsa, dengan narasumber Kapolres Malang Kota AKBP Hoirudin Hasibuan SH serta beberapa tokoh yang lain.
Menurut Eddy Cahyono, kegiatan diskusi publik dengan tema Kebebasan Pers untuk Bangsa ini sebagai salah satu upaya untuk memperjuangkan nilai-nilai kebebasan pers yang masih kerap terciderai kerena minimnya kesadaran masyarakat akan peran pers.
“Satu tantangan tersendiri bagi pers untuk memberikan informasi yang objektif dan seimbang guna menjaga kepercayaan publik ditengah masifnya isu hoax. Sinergitas antara pers serta publik sangat dibutuhkan untuk menghasilkan informasi yang berkualitas tanpa kepentingan sepihak,” ujar Eddy.
Selain diskusi publik, juga dilaksanakan pameran foto dari Pewarta Foto Indonesia (PFI) serta edukasi kewaspadaan terhadap bom oleh Batalyon B Pelopor Brimob Polda Jatim. Juga diberikan tiga penghargaan kepada tokoh inspirator dari Gang Tato Kemantren kabupaten Malang, Dokter yang dibayar dengan sayur dari Sumberpucung serta Yunanto selaku salah satu jurnalis senior.