Untuk melakukan validasi data dan juga memberi masukan agar dapat lolos.
ADADIMALANG.COM | Kota Malang – Dari puluhan Kota dan Kabupaten yang telah mengikuti program Kota Kreatif, Kota Malang masuk telah lolos beberapa kali dalam proses penjaringan untuk diajukan menjadi Jaringan Kota Kreatif UNESCO atau UNESCO Creative Cities Network (UCCN).
Secara total ada 12 Kota atau Kabupaten yang berpotensi masuk dalam UCCN, dan dari berbagai proses seleksi yang telah diikuti, Kota Malang saat ini lolos menjadi empat besar nominator kota/kabupaten yang akan diajukan ke UNESCO nantinya.
Dalam rangka melakukan validasi data yang telah diinput, Tim Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) yakni Hari Waluyo sengaja berkunjung ke Kota Malang serta beberapa lokasi lain di sekitar kota Malang hari ini, Kamis (26/09/2024
“Saya ditugaskan dari Panselnas untuk kabupaten/kota yang akan diusulkan menjadi kota UNESCO Creative Cities Network, dimana kedatangan saya ke Malang ini untuk melihat secara langsung fakta di lapangan apa sesuai dengan yang dituliskan dalam dokumen yang sudah diisi. Atau bahkan masih ada hal-hal yang seharusnya dimasukkan tapi belum ditulis, sehingga saya datang ke Kota Malang ini,” ungkap Hari Waluyo saat ditemui di Malang Creative Center (MCC) Kota Malang.
Kota Malang terpilih masuk empat besar dari total 12 kota/kabupaten di Indonesia yang diseleksi dan kemudian akan dipilih dua untuk diajukan ke UNESCO. Empat kota/kabupaten yang saat ini tengah diseleksi antara lain Makassar, Ponorogo, Tangerang dan Kota Malang.
Ditanya hasil pemantauan di Kota Malang, Hari Waluyo menegaskan Kota Malang memiliki banyak potensinya dan memerlukan kejelian dari pelaku eknomi kreatif dan pemerintah Kota Malang untuk memasukkan potensi yang dimiliki dalam berkas yang akan dikirim ke UNESCO.
“Sebagai contohnya MCC ini ya. Saya sudah sering berkunjung ke tempat yang seperti MCC ini di berbagai tempat, namun Malang Creative Center (MCC) di Kota Malang ini sudah sangat kaya dan lengkap. Ketika yang lain masih berkonsep coworking space, ternyata di MCC selain coworking space juga sudah ada hub dan menyediakan berbagai fasilitas lainnya sehingga saya katakan tadi sangat kaya fasilitas dan lengkap,” ungkap Hari Waluyo.
Dengan masuk ke dalam jaringan kota kreatif UNESCO menurut Hari akan banyak memberikan keuntungan atau kemanfaatan bagi Kota Malang yang akan memiliki jaringan dan akses internasional yang tidak dimiliki oleh kota/kabupaten yang tidak masuk dalam jaringan kota kreatif UNESCO tersebut.
“Tentunya dengan kemanfaatan itu maka dapat terjalin kerjasama internasional dengan kota-kota lain di negara lainnya,” pungkas Hari Waluyo.
Selain berkunjung ke MCC dan kawasan Kajoetangan Heritage, Hari Waluyo juga mengunjungi Candi Badut yang menginspirasi bentuk fasad dan ornamen dinding MCC, serta Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari.
Ditemui usai mendampingi Hari Waluyo melaksanakan building tour di MCC, Wakil Ketua Komite Ekonomi Kreatif (KEK) Kota Malang yakni Vicky Arief Herinadharma menyampaikan di tahap pertama seleksi enam besar pihaknya telah melakukan presentasi di Jakarta hari Senin lalu.
“Dari enam besar itu Kota Malang masuk dalam empat besar kota atau kabupaten yang akan diajukan ke UNESCO dimana tim Panselnas datang berkunjung ke Kota Malang untuk memvalidasi kebenaran data yang telah kita input dan untuk melihat secara langsung apakah ekosistem di kota Malang sudah cukup siap untuk masuk UCCN,” ungkap Vicky.
Lebih lanjut pria ramah ini menambahkan bahwa selain ke Kota Malang, Panselnas juga berkunjung ke KEK Singhasari dimana hal tersebut berkaitan dengan pengaruh Kota Malang pada wilayah sekitarnya apakah merasakan kemanfaatan atau tidak.
“Oleh karena itu beberapa waktu lalu di MCC ini ada PLUIT Summit dimana ada 100 kota dan kabupaten yang datang ke sini, dan saat ini sudah hampir 300 kota atau kabupaten yang telah datang berkunjung ke MCC untuk mempelajari skema atau model yang dilakukan oleh Kota Malang di MCC ini,” ujar Vicky Arief yang telah banyak menghasilkan karya film ini.
Lolosnya Kota Malang masuk dalam empat besar kota yang berpeluang diajukan ke UNESCO ini selaras dengan yang telah disampaikan Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan, S.T., M.T., beberapa waktu lalu di Jakarta Senin (23/09/2024) lalu.
Iwan mengaku bangga dan sangat mengapresiasi lolosnya Kota Malang dalam seleksi tahap kedua yang menunjukkan Kota Malang memiliki kapasitas dan potensi besar untuk menjadi salah satu kota kreatif di dunia. Terlebih gagasan kreatif yang disajikan menjadi yang pertama ada di Indonesia.
“Tentu kita semua bersyukur dan menjadi satu kebanggaan bisa lolos di dua tahapan seleksi UCCN. Ini membuktikan begitu besar kapasitas dan potensi yang kita miliki untuk menjadi salah satu kota kreatif dunia. Harapan, mimpi dan gairah besar ini menjadi stimulus positif sehingga bisa menciptakan ide, gagasan kreatif, dan saya di lapori Bu Kaban (Kepala Bappeda) dan Komite Ekonomi Kreatif (KEK), Malang city of media art ini menjadi satu-satunya yang ada di Indonesia,” imbuhnya.
Iwan juga mengatakan Kota Malang memiliki segala elemen untuk menjadi kota kreatif, dimana menurutnya landasan kreatif di Kota Malang sudah terbangun dengan baik dan berkelanjutan.
“Saya yakin keberadaan MCC akan semakin menumbuhkan potensi kreatif dan mengampu segala sumber daya yang ada. Belum lagi identitas Kota Malang sebagai kota pendidikan memberikan keuntungan tersendiri yang dibuktikan kegiatan kreatif di MCC sebagian besar didominasi pelajar dan mahasiswa,” ujar Iwan.
Lebih lanjut, Iwan menginstruksikan kepada tim dan stakeholder yang terlibat untuk bersinergi mempersiapkan tahapan seleksi selanjutnya sebaik mungkin.
“Kepada segenap masyarakat Kota Malang, kita mohon doa dan dukungan, karena pencapaian ini adalah milik kita bersama dan semoga bisa semakin mengharumkan nama Kota Malang sebagai salah satu kota kreatif di Indonesia dan dunia,” pungkas Iwan Kurniawan. (A.Y)