ADADIMALANG.COM | Kampus ABM – Memperoleh pekerjaan setelah selesai menempuh pendidikan di perguruan tinggi merupakan suatunhal yang diinginkan oleh banyak orang. Namun saat ini banyak Perguruan Tinggi yang telah melalukan berbagai upaya agar para mahasiswanya dapat benar-benar siap dan memenuhi kebutuhan dunia kerja, bahkan sebelum para mahasiswa dinyatakan lulus atau mengikuti wisuda.
Dampaknya, para mahasiswa tersebut justru telah direkrut untuk bekerja di instansi sebelum bekerja. Hal tersebut juga yang dialami oleh 18 persen mahasiswa STIE Malangkuçeçwara (ABM) Malang yang akan mengikuti wisuda.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua STIE Malangkuçeçwara Drs Bunyamin, MM., Ph.D., saat ditemui usai wisuda ke-76 pada hari Sabtu (19/10/2024) lalu.
“Jadi untuk yang saat ini angkanya sekitar 16 persen karena kemarin mendadak ya pendataannya, trtapi secara rata-rata tiap tahunnya ada di angka 18 persen lulusan kita telah bekerja sebelum mengikuti wisuda atau dinyatakan lulus kuliah,” ungkap pria yang akrab disapa Benny ini.
Penyerapan dunia kerja pada mahasiswanya yang berada di semester akhir selain dampak dari kerjasama antara pihak kampus STIE Malangkuçeçwara dengan dunia kerja, juga karena kualitas mahasiswa STIE Malangkuçeçwara benar-benar memenuhi kebutuhan dunia industri.
“Jadi keterserapan lulusan di dunia kerja adalah hal yang kami prioritaskan, dimana kami benar-benar menyiapkan mahasiswa kami terserap ke dunia kerja,” ungkapnya.
Tidak hanya menyiapkan kemampuan dalam hal akademik sesuai dengan jurusan yang telah dipilih para mahasiswa, mahasiswa STIE Malangkuçeçwara juga dilatih dalam hal attitude dan soft skill seperti komunikasi dan lain sebagainya.
“Itu kenapa mahasiswa STIE Malangkuçeçwara (ABM) Malang ini banyak yang telah direkrut belerja sebelum mereka lulus diwisuda,” pungkas Benny.
Salah satu contoh wisudawan dapat ditemui adalah Kharisma Nur Shinta dari program studi manajemen yang mengikuti wisuda ke-76 STIE Malangkuçeçwara hari Sabtu lalu.
Perempuan asli Polowijen kota Malang ini diketahui telah bekerja di dua instansi sejak semester 7, sehingga paska dirinya diwisuda dia tidak terlalu ‘ngoyo’ untuk melamar pekerjaan ke berbagai tempat.
“Saya mengandalkan kemampuan akademik saya dan pengalaman berorganisasi dan lainnya selama kuliah dan ternyata itu menarik bagi para pelaku industri untuk merekrut saya,” ungkap mantan Wakil Ketua UKM Kerohanian Islam STIE Malangkuçeçwara ini.
Perempuan yang akrab disapa Kayis ini mengaku atmosfer belajar di kampus STIE Malangkuçeçwara sangat mendukung pengembangan potensi mahasiswa untuk belajar dalam banyak hal termasuk soft skill seperti public speaking dan lain sebagainya.
“Satu pesan saya, jangan patah semangat untuk belajar meski mungkin kondisi finansial kurang mendukung. Saya dapat menempuh dan menyelesaikan studi di kampus ABM ini dengan bantuan dari pemerintah berupa KIP Kuliah selama delapan semester,” pungkas Kharisma Nur Shinta. (A.Y)