Hari pertama sudah dikunjungi sekitar 2.000 orang pengunjung.
ADADIMALANG.COM | Kota Malang – Setelah sempat dilaksanakan secara daring akibat pandemi covid-19 lalu, acara dua tahunan di SMAK Kolese Santo yusup (Kosayu) Malang yakni Pelangi Bangsaku kembali digelat secara luring mulai pagi hari tadi, Jumat (25/10/2024).
Kegiatan dimulai dengan prosesi pembukaan Pelangi Bangsaku ke-10 dengan arak-arakan pimpinan SMAK Kolese Santo yusup Malang, para guru dan juga undangan melintasi barisan siswa siswi SMAK Kosayu Malang yang mengenakan baju adat dari berbagai daerah di Indonesia. Arak-arakan kemudian menuju ke lokasi acara di panggung pergelaran untuk memulai seremonial pembukaan yang dimulai dari sambutan-sambutan dan prosesi pembukaan dengan pemukulan gong yang sebelumnya diisi dengan tari-tarian khas nusantara.
Nuansa seni dan budaya Bali nampak sangat terasa sejak awal arak-arakan dan pembukaan Pelangi Bangsaku ke-10, mengingat seni budaya Bali sengaja dipillih sebagai ikon Pelangi Bangsaku ke-10 tahun 2024 ini.
“Jadi tahun ini memang dipilih budaya khas Bali sebagai ikon Pelangi Bangsaku ke-10 tahun 2024 ini sehingga budaya Bali mendapat porsi yang lebih banyak baik dalam pergelaran maupun dalam pameran yang digelar di GSG SMAK Kosayu,” jelas Ketua Panitia Pelaksana Pelangi Bangsaku ke-10 SMAK Kosayu Malang, Fenny Maria, S.Pd.
Menurut perempuan asli Jogja ini, kegiatan Pelangi Bangsaku di SMAK Kosayu Malang ke-10 ini merupakan kegiatan Pelangi Bangsaku yang kembali dilaksanakan secara luring setelah sebelumnya sempat digelar secara daring akibat kondisi pandemi covid-19 lalu.
“Ada 1.212 orang siswa SMAK Kosayu Malang yang dilibatkan dan tampil dalam Pelangi Bangsaku kali ini didampingi kurang lebih 100 orang tenaga guru dan karyawan dalam 12 Paksi yang ditentukan. Nanti juga masih ditambahkan dengan penampilan dari siswa TK,SD dan SMP di lingkungan Kosayu Malang ini,” ungkap Fenny.
Menariknya dalam penentuan Ketua Paksi tersebut menurut Fenny juga mengedepankan prinsip demokrasi, dimana Ketua Paksi ditentukan melalui sistem pemilihan secara demokratis.
“Jadi selain pergelaran seni budaya di atas panggung acara, kami juga melaksanakan pameran yang berisi tentang seni, budaya, kuliner dan hal-hal khas tentang daerah-daerah di nusantara sesuai 12 Paksi yang ada yang ditampilkan di setiap stand. Setiap Paksi juga akan memberikan tiga penampilan pergelaran baik itu nyanyian, tari dan juga atraksi seperti drama dan lainnya,” ujar perempuan pengajar mata pelajaran Pancasila ini.
Memiliki siswa dari 34 provinsi yang berasal dari lebih dari 280 SMP asal menurut Fenny menjadi suatu kekuatan bagi SMAK Kosayu Malang untuk menjadi peluang memperkenalkan budaya setiap wilayah untuk mengajarkan dan menanamkan nilai saling menghargai dan saling menghormatai atau toleransi dari perbedaan yang ada.
“Kita semua belajar bahwa dari nilai-nilai perbedaan yang ada itu kita bisa saling menghargai dan kemudian saling menghormati untuk saling bergandengan tangan menerima perbedaan sebagai sesuatu yang bisa untuk kita jadikan pelajaran. Seperti nama acara kita ini yaitu Pelangi Bangsaku ini, kita lihat Pelangi itu berasal dari berbagai warna tetapi kalau kita lihat hasilnya kan luar biasa indah. Begitu juga kami melihat perbedaan ini kita dapat saling melengkapi dan saling berkolaborasi untuk saling menghargai,” pungkas Fenny Maria.
Mengambil tema ‘Hargai Perbedaan Hidupkan Persatuan’, Pelangi Bangsaku ke-10 tahun ini terasa lebih meriah dengan pelaksanaannya yang luring. Dibuka pukul 08.00 WIB dan berakhir sekitar pukul 17.00 WIB, diperkirakan pengunjung acara Pelangi Bangsaku ke-10 tahun ini mencapai 2.000 pengunjung yang terdiri dari siswa siswi, undangan dan juga orang tua siswa.
Ditemui di lokasi acara usai mengunjungi lokasi pameran, Kepala Sekolah SMAK Kolese Sabto Yusup (Kosayu) Malang, Petrus Harjanto, M.Pd., menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah mempersiapkan dan melaksanakan Pelangi Bangsaku ke-10 kali ini.
“Hari ini kami SMAK Koleses Santo Yusuf menggelar acara Pelangi Bangsaku yang merupakan pentas budaya dan pergelaran budaya yang disajikan oleh anak-anak sebanyak 1.212 anak yang berasal dari 34 provinsi di Indonesia,” ungkap Petrus.
Menurut Kepala Sekolah SMAK Kosayu Malang ini, pihaknya berusaha untuk menampilkan segala macam perbedaan dalam budaya untuk dapat saling menghormati sehingga semuanya dapat berkembang dan semuanya dapat berkontribusi untuk membangun bangsa dan negara Indonesia Tercinta.
“Salam dari kami, Tetap Bersemangat…!!!,” tukas Petrus Harjanto.
Apresiasi dari pelaksanaan Pelangi Bangsaku ke-10 ini juga disampaikan oleh Pengawas Sekolah SMAK Kosayu Malang, Dr. Ninik Kristiani, M,Pd., yang menyampaikan dirinya sebagai pengawas di SMAK Kosayu Malang tentunya mengetahui program-program yang ada di SMA Kosayu Malang.
“Setidaknya saya ikut mendampingi dan mengetahui dari awal berbagai program yang ada dan dilaksanakan. Nah dari Pelangi Bangsaku yang hari ini temanya sangat relevan dengan kebijakan yang saat ini terjadi yaitu mengenai Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) jadi sangat match,” ungkap Ninik.
Menurut Ninik kegiatan Pelangi Bangsaku ke-10 ini sudah luar biasa dimana stan-stan di lokasi pameran benar-benar menggambarkan miniatur Indoneria yang juga ada di SMAK Kosayu Malang.
“Selamat untuk SMAK Kosayu Malang, terima kasih dan sukses selalu,” pungkas Ninik Kristiani. (A.Y)