Kota Malang | ADADIMALANG.COM – Dengan tujuan memberikan peluang bagi kelompok masyarakat untuk dapat memanfaatkan herbal sebagai peluang usaha, dua orang Dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Islam Malang (UNISMA) memberikan pelatihan pengenalan herbal kepada sekitar 50 orang masyarakat dari tiga kelompok masyarakat mulai pagi tadi, Jumat (14/02/2025).
Kegiatan yang dilaksanakan di Rumah Prestasi Glintung Go Green (RP 3G) tersebut, pelatihan diikuti oleh warga dari tiga kampung yakni Kampung Semar Arjosari, Kampung Lansia Wonosari Go Green dan Kampung Glintung Go Green (3G), dimana ketiganya merupakan binaan dari Pembina Lingkungan tingkat nasional asal kota Malang, Ir. H. Bambang Irianto.
Dalam sambutannya, Bambang Irianto menyampaikan kegiatan pelatihan tersebut terlaksana disebabkan UNISMA telah memiliki MoU dengan Rumah Prestasi Glintung Go Green (RP 3G) yang akan membawa akibat Kampung Binaan 3G juga akan mendapatkan pembinaan dari UNISMA, termasuk kegiatan pelatihan hari ini.
“Kerjasama dengan UNISMA ini merupakan upaya kita untuk terus berkelanjutan. Terimakasih para dosen ddan juga Dekan MIPA UNISMA yang turut hadir hari ini, semoga kerjasama ke depan dapat lebih baik lagi,” ungkap Bambang Irianto.
Senada dengan Bambang Irianto, Dekan MIPA UNISMA yakni Dr. Husain Latuconsina, S.Pi., M.SI., menyampaikan kegiatan pelatihan yang dilaksanakan dosen MIPA UNISMA hari ini merupakan wujud kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat selain kegiatan riset dan pendidikan yang dilaksanakan oleh para civitas akademika UNISMA.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Ir. Bambang Irianto dimana bagi kami beliau adalah Profesor yang sebenarnya karena bagaimanapun juga kita dari perguruan tinggi juga belajar bagaimana membangun sebuah komunitas kampung tematik yang luar biasa seperti Glintung Go Green, Kampung Wonosari dan juga Kampung Semar. Ini luar biasa bagi kami yang tidak sekadar menginspirasi masyarakat di sekitarnya, di kota Malang atau di Jawa Timur, atau bahkan dapat menginspirasi di Indonesia dan dunia,” ungkap Husain Latuconsina.
Menurutnya, melihat banyak pengakuan dan testimoni dari berbagai pihak termasuk tokoh-tokoh nasional dan luar negeri di RP 3G menunjukkan bahwa Glintung Go Green sudah go internasional sehingga diharapkan konsep Kampung Tematik Bambang Irianto dapat menjadi inspirasi bagi semua orang, termasuk perguruan tinggi yang selama ini mungkin belum banyak memiliki inisiasi untuk membangun masyarakat yang mandiri dan kreatif.
Menanggapi hal tersebut, Bambang Irianto menyampaikan pembinaan yang dilakukannya tentunya memiliki batasan kemampuan sehingga dirinya memerlukan asupan ilmu sehingga saat ini dirinya bermitra dengan Universitas Islam Malang (UNISMA).
“Salah satu asupan yang kita perlukan adalah bagaimana menumbuhkembangkan para pelaku-pelaku usaha mikro UMK dapat bangkit dan maju secara profesional didampingi aspek keilmuan dari UNISMA yang diberikan mulai hari ini,” ujar Bambang.
Menariknya keilmuan dan peluang yang diberikan membuat jumlah warga masyarakat yang ingin mengikutinya cukup banyak, sehingga jumlah peserta sengaja dibatasi oleh Bambang Irianto agar kelas menjadi efektif.
“Semoga kerjasama dengan MIPA UNISMA ini menjadi awal yang baik untuk kerjasama berikutnya, bukan untuk UNISMA, bukan untuk Gintung, tetapi untuk masyarakat sebagai ladang ibadah kita. Dari Universitas Islam Malang berkolaborasi dengan Glintung Go Green untuk peradaban dunia,” tukas Bambang Irianto.
Selama pelaksanaan pelatihan yang berjalan kurang lebih dua jam tersebut, peserta nampak sangat antusias yang membuat kegiatan pelatihan berjalan dengan atraktif dan dinamis. Hal tersebut disebabkan sebagian peserta kegiatan pelatihan juga merupakan pelaku usaha yang ingin mengembangkan usahanya dalam bidang produksi makanan dan minuman berbahan baku herbal.
Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) MIPA UNISMA yang beranggotakan Dr. Husain Latuconsina, S.Pi., M.SI., dan diketuai oleh Prof. Dr. Nour Athiroh Abdoes Sjakoer, S.SI., M.Kes., berencana tidak hanya sekali ini saja memberikan pelatihan herbal tersebut, karena pada hari Jumat mendatang juga akan kembali melaksanakan kegiatan serupa.
Prof. Dr. Nour Athiroh Abdoes Sjakoer, S.SI., M.Kes., menyampaikan untuk hari ini materi yang diberikan adalah tentang pengenalan berbagai macam tanaman berkhasiat kepada peserta pelatihan baik yang berbasis rempah-rempah dan non rempah-rempah serta memperkenalkan khasiatnya apa hingga proses pengolahannya.
“Tadi saya memperkenalkan tentang cara membuat es krim Jahe Kencur yang dapatdirintis oleh ibu-ibu untuk putra putri mereka, jadi selain enak juga dapat menyehatkan tubuh. Setelah dari lingkungan keluarga, dapat dikembangkan ke tetangga kanan kiri hingga ke komunitas yang lebih luas lagi. Syukur-syukur dapat menjadi usaha keluarga, itu harapan kami ke depannya ya,” tukas Prof. Dr. Nour Athiroh Abdoes Sjakoer, S.SI., M.Kes. (A.Y)
