Kota Malang | ADADIMALANG.COM – Persiapan ibadah haji tak hanya soal manasik dan keberangkatan. Di bawah pembinaan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) RSI Aisyiyah, ratusan calon jemaah haji diajak menyiapkan diri secara fisik, mental, dan spiritual sejak jauh hari. Tak hanya itu, semangat estafet kepemimpinan dan keberlanjutan kegiatan sosial juga ditanamkan sejak awal pembinaan.
Ketua KBIHU RSI Aisyiyah, Bahtiar Efendy, menjelaskan bahwa pihaknya menanamkan semangat keberlanjutan dan pengabdian dalam setiap proses pembinaan jemaah. Bahkan, tradisi menyelenggarakan kegiatan besar sebelum keberangkatan pun dipercayakan kepada angkatan jemaah terbaru sebagai bentuk latihan kepemimpinan.
“Kita ajak mereka melihat bagaimana penyelenggaraan kegiatan sosial dilakukan oleh angkatan sebelumnya, lalu tahun berikutnya mereka yang jadi penyelenggaranya. Ada estafet, ada penularan aksi sosial di situ,” ungkapnya saat Halal Bihalal di Dome UMM, Minggu (20/4/2024).
Tak hanya fokus pada ibadah, Bahtiar menegaskan bahwa pembinaan KBIHU RSI Aisyiyah mencakup aspek istitoah fisik dan keilmuan. Kesehatan para jemaah dipantau dan dijaga sejak satu tahun sebelum keberangkatan, termasuk pembiasaan gaya hidup sehat agar mereka benar-benar siap menjalani seluruh rangkaian ibadah haji.
“Persiapan fisik jadi nomor satu. Kami pastikan kesehatan mereka terjaga sebelum, saat haji, hingga kembali ke tanah air,” katanya.
Dari sisi ilmu, jemaah didorong agar mandiri dan memahami betul esensi ibadah haji, bukan sekadar ikut-ikutan atau sekadar mengejar status. Menurut Bahtiar, pemahaman mendalam terhadap tata cara haji sangat penting agar para jemaah mampu merasakan pengalaman spiritual secara utuh.
“Tujuan haji bukan hanya berangkat dan pulang bawa atribut, tapi mendapatkan pengalaman spiritual yang benar-benar membekas, dan menjadi titik balik perubahan hidup yang lebih baik,” ujarnya.
Tahun ini, jumlah calon jemaah yang mengikuti pembinaan di KBIHU RSI Aisyiyah mencapai hampir 300 orang. Bahtiar menyebut angka ini menunjukkan animo masyarakat yang terus meningkat untuk mendapatkan bimbingan haji yang tidak hanya ritual, tapi juga menyentuh sisi kemanusiaan dan sosial. (Shel/AY)