FE UM Gelar Seminar Nasional Akuntansi tentang Tantangan Profesi Akuntan

banner 468x60

Kota Malang – Dalam rangka memberikan tambahan wawasan tentang tantangan profesi akuntan di masa mendatang, Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang (UM) melaksanakan acara seminar nasional akuntansi 2017 dengan tema Tantangan Profesi Akuntan Dalam Menghadapi Tahun 2020, Sabtu (21/10).

Acara yang diikuti sekitar 700 orang mahasiswa ini diisi oleh beberapa pemateri tingkat nasional seperti Kepala Pusat Pembinaan Profesi Keuangan Kementrian Keuangan Langgeng Subur, mantan personil Trio Libels Rizal Edwin Manangsang yang saat ini menjabat sebagai Asisten Deputi Kerjasama Ekonomi Multilateral Kementrian Koordinator Perekonomian serta Puji Handayati sebagai Ketua Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Komisariat Malang Raya yang juga merupakan dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang.

Bacaan Lainnya

Wakil Rektor III UM Dr. Syamsul Hadi, M.Pd, M.Ed. dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelaksanaan cara Seminar Nasional Akuntansi 2017 kali ini merupakan kesuksesan yang luar biasa untuk Prodi Akuntansi FE UM yang telah berhasil menghadirkan para narasumber tingkat nasional tersebut.

“Selain pemberian materi yang menambah skill para mahasiswa, pemberian bekal attitude dan moral kepada mahasiswa UM di seluruh fakultas juga terus dilakukan dalam berbagai bentuk termasuk dalam bentuk seminar kali ini,” ujar Dr. Syamsul Hadi, M.Pd, M.Ed.

Sementara itu, sebelum membuka acara Wakil Wali Kota Malang, Drs. Sutiaji menyampaikan bahwa sebelum para mahasiswa nanti lulus dan bisa berprofesi akuntan maka moral dan attitude dari para mahasiswa sudah harus disiapkan.

“Akuntansi itu kan pencatatan. Segala sesuatu itu harus tercatat, karena kalaupun sesuatu itu baik tapi tidak tercatat maka bisa dikalahkan oleh hal buruk yang tercatat dengan baik,” ungkap Sutiaji..

Acara Seminar Nasional Akuntansi 2017 juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf yang hadir sebagai keynote speaker seminar.

“Secara kuantitas, jumlah akuntan masih sangat banyak dibutuhkan sehingga diperlukan masih banyak akuntan yang baik dengan bekal skill dan mental serta attitude yang baik,” ujar pria yang akrab disapa Gus Ipul ini.

“Di Pemerintah Provinsi Jatim saat ini dari 55 ribu ASN tidak lebih 3% yang merupakan akuntan, jumlah itu sangat sedikit. Padahal Pemprov Jatim mulai tahun 2009 hingga tahun ini mampu memperoleh penilaian ‘Wajar Tanpa Pengecualian’ yang merupakan hasil karya para akuntan, sehingga saya sangat menyambut gembira adanya acara seminar ini,” ujar Gus Ipul.

Sebelum mengakhiri sambutannya, Gus Ipul menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur bekerjasama dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Jawa Timur telah mendidik Kepala Desa dan Sekretaris Desa di Jawa Timur agar bisa melaksanakan proses pencatatan secara baik.

Sementara itu, Ketua Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Komisariat Malang Raya yang juga menjad pembicara yaitu Pudji Handayati menegaskan bahwa dengan adanya acara seminar nasional tersebut maka para mahasiswa calon Akuntan dari Prodi Akuntansi FE Universitas negeri Malang bisa menambah pengalaman dan megetahui bagaimana kondisi riil dunia akuntan yang sebenarnya.

“Kegiatan Seminar Nasional Akuntansi ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh Prodi Akuntansi FE UM setiap tahunnya,” pungkas Pudji. (A.Y)

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan