636 Alumni Universitas Brawijaya Menyatakan Penolakan Reklamasi Teluk Jakarta

banner 468x60

Kota Malang – Berdasarkan kajian dari para alumni dan pakar yang dimiliki oleh Universitas Brawijaya, dua orang mantan Rektor dan 636 alumni dari Universitas Brawijaya (UB) sepakat menolak reklamasi Teluk Jakarta yang hingga saat ini terus menuai pro dan kontra.

Muhaimin dari Fakultas MIPA UB menegaskan pernyataan sikap penolakan reklamai Teluk jakarta dari para alumni UB tersebut tidak ada kepentingan politik atau berpihak pada kepentingan siapapun yang terlibat dalam proyek reklamasi tersebut.

Bacaan Lainnya

“Semuanya ini demi kelestarian lingkungan, kami tidak berada pada salah satu pihak yang berkepentingan dalam proyek tersebut,” ujar Muhaimin.

Sementara itu, Adam Wiryawan yang mewakili 636 alumni UB membacakan pernyataan sikap menolak reklamasi Teluk jakarta itu disebabkan beberapa alasan seperti reklamasi telah merusak lingkungan sekitar, menghilangkan hajat hidup para nelayan bahkan dikhawatirkan akan muncul Singapura yang kedua jika proyek reklamasi tersebut tetap dilanjutkan.

“Penolakan ini juga didukung 636 alumni yang terdiri dari 15 guru besar, dua mantan Rektor UB, dua mantan Dekan UB, Dua mantan Ketua Umum Ikatan Alumni (IKA) UB, dan alumni lainnya yang tersebar di seluruh Indonesia,” ujar Adam, di Guest House UB, Kamis (09/11).

Adam lebih lanjut menyatakan bahwa penolakan para alumni UB tersebut tidak bersifat radikal atau ekstrim, melainkan menawarkan juga konsep serta solusi jika proyek reklamasi Teluk Jakarta tersebut dihentikan.

“Kami usulkan agar kawasan reklamasi yang sudah terlanjur berdiri atau ada itu dibangun pangkalan militer yang berfungsi sebagai penjaga NKRI, serta mengembalikan lagi para nelayan ke ‘habitat’nya,” ujar Adam.
Menurut Adam,setelah pernyataan sikap dibacakan dan disampaikan kepada awak media hari ini maka para alumni UB akan melakukan kordinasi dengan tiga Perguruan Tinggi lainnya yang sudah secara resmi menyatakan penolakan Reklamasi Teluk Jakarta, juga akan melakukan tindakan konkrit lain seperti pembuatan Petisi dan menyampaikan pernyataan sikap penolakan tersebut kepada para pihak yang terkait dan memiliki kewenangan terkait proyek Reklamasi Teluk Jakarta tersebut.

“Sesungguhnya saya pribadi juga merasa malu karena ternyata kami menemukan dari akademisi Jerman dan negara lain sudah ada yang melakukan kajian dan membuat jurnal ilmiah tentang Reklamasi Teluk Jakarta yang juga menjadi salah satu acuan kami menolak ini, sementara dari Indonesia sendiri malah belum ada yang melakukan kajian resminya,” pungkas Adam Wiryawan. (A.Y)

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan