Polinema gelar Konferensi Internasional tentang Perlindungan Data Personal

banner 468x60

Kota Malang – Aturan baru dari pemerintah untuk registrasi sim card handphone dengan menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) serta Kartu Keluarga (KK) beberapa wakt lalu sempat menimbulkan kegelisahan di masyarakat yang merasa kebijakan tersebut memberatkan sehingga menimbulkan pro dan kontra. Salah satu penyebab kegelisahan yang timbul adalah tentang kekhawatiran masyarakat akan keamanan data-data pribadi yang dikirimkan, mengingat hingga saat ini masih banyak terjadi penipuan dengan menggunakan data-data pribadi yang seharusnya terjaga secara rahasia.

“Salah satu yang menjadi latar belakang konferensi internasional hari ini adalah terkait perkembangan di Indonesia saat ini seperti kewajiban memiliki EKTP serta pendaftaran (registrasi) sim card itu muncul pro kontra dimana beberapa elemen masyarakat Indonesia merasa kurang terlindungi,” ujar Kepala UPT MKU Politeknik Negeri Malang (Polinema), Hairus Shandy di sela-sela pelaksanaan Konferensi Internasional.

Bacaan Lainnya

Kondisi yang ada saat ini menurut Hairus Shandy sangat bagus kalau dijadikan wacana atau sebuah bahan untuk didiskusikan sehingga bisa dihasilkan solusinya agar masyarakat tetap terlindungi di zaman era digital saat ini, sehingga muncul tema ‘Personal Data Protection’ yang sangat faktual dengan kondisi yang ada saat ini.

“Pemateri yang dihadirkan antara lain dari Malaysia, Singapura serta Indonesia baik dari akademisi ataupun dari institusi Kepolisian dari Polda Jatim. Harapannya dengan adanya konferensi internasional ini agar masyarakat juga semakin sadar bahwa dalam pengumpulan data dan sebagainya Itu sebagai bentuk perlindungan dari negara atau pemerintah,” ungkap pria berkacamata ini.

Peserta kegiatan konferensi internasional tentang Perlindungan Data Pribadi itu diikuti sekitar 300 peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen, masyarakat serta praktisi seperti Hakim, Jaksa dan praktisi bidang lain.

“Ada sekitar 75 call paper yang masuk dan nanti akan kita screening lagi,” pungkas Hairus Shandy. (A.Y)

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

1 Komentar