Kota Batu – Dalam rangka pengembangan sekolah kawasan industri dan kawasan ekonomi untuk menuju Jawa Timur menjadi Provinsi Vokasi, SMK PGRI 3 Malang melaksanakan acara Seminar Nasional dan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan 160 perusahaan yang menjadi mitra Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
“Kami mengadakan nota kerjasama dengan 160 perusahaan dan harapan kami 160 perusahaan ini nanti bisa direspon oleh 15 SMK yang kami bentuk dalam Aliansi SMK,” ujar Kepala Sekolah SMK PGRI 3 Malang, M. Lukman Hakim.
Menurut Lukman, pembentukan Aliansi SMK untuk menghubungkan antara pelaku pendidikan SMK dengan pelaku industri (perusahaan) merupakan tugas bagi pelaku pendidikan SMK untuk revitalisasi SMK penguatan Instruksi Presiden nomor 9 tahun 2016.
“Seminar ini dalam rangka menyampaikan pesan-pesan pemerintah kepada teman-teman pelaku industri bahwa kami pelaku pendidikan SMK itu membutuhkan kerjasama dengan teman-teman industri. Nantinya akan diisi pemateri dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Kepala Pusdiklat Kemenperin serta Asosiasi Pengusaha Indonesia dan juga perwakilan pelaku industri,” ujar M. Lukman.
Pelaksanaan seminar dan pembuatan MoU tersebut menurut Lukman diharapkan bisa memberikan penguatan program Gubernur Jawa Timur untuk menjadikan Jawa Timur sebagai Provinsi Vokasi.
“MoU yang dibuat itu antara lain terkait praktek kerja industri, magang guru, magang siswa, ujian sertifikasi bahkan ada yang menghibahkan peralatan yang diperlukan oleh sekolah,” ujar Lukman.
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan dan Perguruan Tinggi (Dikmenjur dan Perti) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Hudiyono yang turut hadir memuji acara yang dilaksanakan SMK PGRI 3 Malang di hotel Orchid kota BAtu tersebut.
“Saya kira kegiatan ini sangat bagus, sangat luar biasa karena ingin mempertemukan antara Suply dan Demand-nya atau mempertemukan pihak penghasil tenaga kerja dengan pihak pencari/pengguna tenaga kerja. Ada hal-hal yang harus kami sampaikan karena kebijakan Gubernur Jawa Timur kira-kira arah SMK nanti harus seperti apa dengan adanya revitalisasi SMK yang akan di desain sesuai program Jawa Timur serta kira-kira nanti revitalisasi arahnya kemana nah ini harus kita sampaikan kepada industri maupun sekolah karena mereka sudah sinkron dan sudah bekerjasama,” ujar Hudiyono.
Menurut Hudiyono, saat ini diperlukan penyiapan supply mulai dari aspek pembentukan kurikulum yang kemudian dilanjutkan dengan pemagangan dan sertifikasinya. Karena pihak SMK dan industri sudah singkron, maka pemerintah provinsi Jatim akan lebih banyak memfasilitasi penguatan penguatan payung hukumnya, sinerginya dan sebagainya dan ini,” ungkap Hudiyono.
Salah satu pemateri seminar dari Kementerian Perindustrian, Sri Novalia yang menjabat sebagai Kepala Bidang Pendidikan Vokasi Kementrian Perindustrian juga memberikan sambutan positif terhadap kegiatan yang dilaksanakan oleh SMK PGRI 3 Malang tersebut.
“Kita berupaya untuk bagaimana antara SMK dan industri ini bisa terhubung kami waktu itu untuk sini mulai dari Jawa Timur karena kita lihat juga Jawa Timur yang paling concern terhadap pendidikan vokasi dan kami beberapa kali melihat Jawa Timur sering mengadakan kegiatan-kegiatan vokasi ini yang menghubungkan industri dan SMK seperti ini,” ungkap Sri Novalia kepada awak media.
M. Lukman Hakim berharap setelah pelaksanaan kegiatan kali ini akan menambah jejaring SMK yang akan bergabung ke dalam Aliansi SMK yang saat ini masih berjumlah 15 SMK, sehingga mampu mempercepat tercapainya Jawa Timur sebagai Provinsi Vokasi. (A.Y)