Kota Malang – Permasalahan limbah yang selalu saja menjadi momok bagi perusahaan yang memproduksi barang seringkali menjadi permasalahan tersendiri yang membutuhkan solusi termasuk dana di dalam upaya penyelesaiannya. Hal tersebut yang juga menjadi permasalahan bagi PT. Molindo Raya Industrial yang setiap hari menghasilkan 1,2 ribu liter limbah cair yang harus diolah.
“Limbah yang kita hasilkan untuk menghasilkan ethanol setiap harinya cukuplah banyak, sementara jika kita buang limbah itu ke sungai atau lingkungan maka akan menjadi masalah. Sehingga kita melakukan terobosan bagaimana mengolah limbah cair yang kita hasilkan setiap harinya,” ujar President Director PT. Molindo Raya Industrial, Arief Goenadibrata.
PT. Molindo Raya Industrial diakui oleh Arief Goenadibrata akhirnya memberanikan diri untuk berinvestasi yang cukup besar dalam hal pengelolaan limbah tersebut agar tidak mencemari lingkungan demi kebaikan bersama.
Terobosan dalam pengolahan limbah hasil produksi ethanol tersebut akhirnya dilakukan dan hasilnya ternyata tidak hanya sekedar menyelesaikan permasalahan limbah cair semata, melainkan memberikan penghematan dan efisiensi produksi yang cukup besar.
Terobosan yang dilakukan PT. Molindo Raya Industrial dalam hal pengolahan limbah tersebut adalah dengan menggunakan mesin vinase boiler sebagai mesin penghasil listrik dan uap (steam) yang menggunakan limbah produksi ethanol (Vinase) sebagai bahan bakar mesin tersebut.
“Dengan mesin Vinase Boiler ini maka limbah yang seharusnya kita buang dan menjadi masalah justru bisa kita manfaatkan sebagai bahan bakar Vinase Boiler untuk menghasilkan uap yang dibutuhkan dalam memproduksi ethanol,” ungkap Presdir yang ramah ini.
Selain tidak perlu lagi bingung dalam mengolah limbah yang dihasilkan setiap harinya, energi yang dihasilkan oleh Vinase Boiler tersebut mampu menghasilkan listrik yang digunakan dalam produksi ethanol yang mengurangi biaya listrik.
“Dengan menggunakan Vinase Boiler kita bisa menghemat penggunaan batu bara hingga 50% dari kebutuhan batu bara untuk produksi ethanol setiap harinya. Jadi masalah limbah sudah terselesaikan dan kita bisa menghemat biaya listrik dan batu bara sebagai kebutuhan bahan bakar produksi. Vinase boiler milik Molindo ini mampu menghasilkan 45 ton steam (uap) dan 4,9 MW listrik,” ungkap Arief Goenadibrata kepada awak media dalam jurnalistik classical di PT. Molindo Raya Industrial hari ini, Jumat (11/05).
Penerapan dan penggunaan Vinase Boiler dalam produksi, Molindo memilih Five Cails – KCP dari India sebagai partner dan operator untuk Vinase Boiler dimana India sudah cukup banyak yang menggunakannya, dimana Pembelian dan penggunaan mesin Vinase Boiler menjadi salah satu komitmen Molindo sebagai industri yang ramah lingkungan.
Perlu diketahui dalam hal pengolahan limbah produksi, PT. Molindo Raya Industrial dalam memproduksi ethanol juga telah menghasilkan produk yang bisa digunakan dalam bidang yang lain.
“Limbah cair Vinase tersebut ada yang dibakar dimana abu dan bentuk lain olahan limbah itu bisa kita jadikan pupuk dimana tahun lalu sudah kita ekspor 1.200 ton dari kebutuhan 5.000 ton pupuk di luar negeri. Sementara untuk kebutuhan di dalam negeri kita bekerjasama dengan perusahaan Petrokimia. Sehingga limbah dari produksi ethanol kita ini akhirnya nol persen karena bisa kita manfaatkan untuk bahan bakar produksi dan kita bentuk menjadi produk lain yang bisa dimanfaatkan,” pungkas Arief Goenadibrata. (A.Y)