Kota Malang – Pelaksanaan Pemilihan Rektor (Pilrek) Universitas Brawijaya (UB) hari ini (23/05) terasa lebih cepat, efektif dan efisien. Hal tersebut salah satunya adalah penggunaan teknologi penghitung cepat real time quickcount saat dilakukannya pemilihan hingga penghitungan.
Penerapan kombinasi antara penghitungan manual dan teknologi tersebut juga menjadi perhatian dari Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemenristekdikti, Intan Ahmad yang menilai dengan penerapan dua metode dlam proses penghitungan suara Pilrek Univeritas Brawijaya tersebut membuat proses penghitungan menjadi lebih efektif, efisien dan juga meminimalisir kesalahan.
“Kami senang proses Pemilihan Rektor di Universitas Brawijaya ini bisa berjalan dengan sangat-sangat baik. Kombinasi penghitungan manual dan teknologi ini bisa menjadi contoh bagi perguruan tinggi yang lainnya saat melaksanakan pemilihan,” ungkap Intan Ahmad.
Ditemui usai penutupan acara Pemilihan Rektor, Kasubag Humas dan Kearsipan Universitas Brawijaya (UB), Kotok Guritno menyatakan rasa syukurnya karena proses Pilrek UB bisa berjalan dengan sangat lancar sejak awal hingga hari ini yang menentukan siapa Rektor UB periode 2018-2022.
“Memang awalnya kami menjadwalkan pemilihan pada tanggal 18 April 2018, namun saat saya bawa berkas ketiga Calon Rektor ternyata dari Kemenristekdikti mengharuskan adanya pemeriksaan oleh PPATK yang membutuhkan waktu sekitar 2 minggu dan akhirnya keluar surat yang menentukan Pilrek dilaksanakan tanggal 23 Mei 2018 hari ini,” ungkap Kotok di ruang kerjanya.
Terkait dengan aplikasi penghitungan cepat riil time yang digunakan, Kotok mengakui bahwa hal tersebut baru pertamakali diterapkan di Pilrek UB dimana aplikasi tersebut merupakan produk dari Fakultas Teknologi Informasi dan Komputer (TIK) UB.
“Dengan aplikasi tersebut itu bisa diketahui apakah kuorum sudah terpenuhi atau belum. Saat Senat hadir di ruangan maka saat mereka mengisi daftar hadir akan langsung terdeteksi jumlah senat yang hadir hingga kuorum sudah tercapai atau belum,” ungkap Kotok.
Kotok juga menjelaskan bahwa dengan aplikasi yang digunakan tersebut, maka perolehan suara bukan hanya terlihat angka saja tetapi tersajikan juga dalam bentuk prosentase perolehan para Calon Rektor UB setiapkali ada surat suara dibaca atau dihitung.
“Insha Allah akan kami gunakan di Pemilihan Rektor Universitas Brawijaya periode berikutnya karena sangat membantu dan sangat menghemat waktu,” ungkap pria ramah ini.
Kotok Guritno juga mengucapkan selamat atas terpilihnya Nuhfil Hanani sebagai Rektor Universitas Brawijaya yang baru dengan harapan bisa melanjutkan program yang sudah dijalanakn oleh Rektor UB sebelunya dan mempercepat program agar UB bisa lebih maju lagi menuju kampus internasional.
“Kepada Rektor sebelumnya yakni pak Mohammad Bisri kami haturkan ucapan terimakasih setinggi-tingginya atas banyak prestasi yang sudah banyak dicapai oleh Universitas Brawijaya seperti hibah pengelolaan hutan di Karangploso seluas 540 hektar, pengembangan UB Dieng dan banyak prestasi yang lainnya,” pungkas Kotok Guritno. (A.Y)