Kota Malang – Setelah dibangun sejak tiga tahun yang lalu, Gedung Pendidikan Terpadu II Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (UB) yang ada di areal Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang diresmikan penggunaannya siang hari ini, Rabu (06/06).
Peresmian gedung tersebut dilakukan oleh Rektor UB M. Bisri didampingi oleh Dekan FKUB Sri Andarini dan Wakil Direktur RSSA , M Bactiar di RSSA dengan pembukaan plakat peresmian serta pemotongan rangkaian bunga yang dilanjutkan dengan peninjauan ke dalam gedung berlantai delapan tersebut.
Awalnya Rektor UB, Dekan FKUB dan Wadir RSSA beserta tamu undangan menggunakan lift untuk naik ke lantai delapan dan sambil menuruni tangga hingga lantai satu, Rektor dan rombongan meninjau ruangan dan fasilitas yang ada di setiap lantai.
Usai peninjauan Rektor UB, M. Bisri pembangunan Gedung Pendidikan Terpadu II tersebut sebagai salah satu upaya mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya dalam hal menciptakan sumber daya manusia di bidang kedokteran yang memerlukan infra struktur pendukung seperti yang ada di dalam gedung yang telah diresmikan hari ini.
“Harapannya dengan keberadaan infra struktur pendukung yang menjadi fasilitas di gedung ini maka akan bisa diberikan kualitas pendidikan yang lebih baik yang akan menciptakan lulusan tenaga kesehatan yang profesional,” ujar M. Bisri kepada ADADIMALANG.
https://m.youtube.com/watch?v=dvzMRd3DOVA
Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB), Sri Andarini menjelaskan bahwa gedung pendidikan terpadu II tersebut dibangun sejak tahun 2015 yang menghabiskan anggaran mencapai Rp.30,5 miliar.
“Gedung ini akan langsung kami gunakan untuk kegiatanbelajar mengajar pada tahun ajaran baru 2018/2019,” ujar Sri Andarini.
Hadir dalam peresmian tersebut mewakili Direktur RSSA yang tengah berhalangan hadir, Wakil Direktur Bidang Pendidikan Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, M. Bachtiar Budianto menyatakan apresiasinya sebagai pihak pengguna tenaga kesehatan dari lulusan Universitas Brawijaya yang diharapkan kualitasnya akan lebih baik lagi setelah ada gedung pendidikan terpadu II tersebut.
“Bahkan saking mengapresiasi keberadaan gedung ini, beberapa dosen dan pengguna ini telah sepakat untuk patungan guna membeli mebeller yang bisa mendukung dengan karakteristik setiap spesialis yang memiliki tempat di gedung ini. Itu semua karena kami merasa gedung ini adalah rumah kami pula saat beraktifitas di sini” pungkas M. Bachtiar Budianto. (A.Y)