Jakarta – Tepat pada pukul 09.00 WIB hari ini, saham PT Madusari Murni Indah Tbk secara resmi telah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dimana saham PT Madusari Murni Indah Tbk. telah tampil di layar perdagangan bursa dengan harga perdana saham senilai Rp 580,- untuk setiap lembar sahamnya.
PT Madusari Murni Indah Tbk tercatat sebagai emiten ke-34 di Bursa Efek Indonesia (BEI) di tahun 2018 ini dan merupakan emiten dari sektor industri dasar dan kimia yang pertama di tahun 2018 yang melantai di Bursa dengan kode emiten MOLI.
Direktur Utama PT. Madusari Murni Indah Tbk, Arief Goenadibrata mengungkapkan bahwa PT. Madusari Murni Indah Tbk. melepas sebanyak 351.000.000 saham atau 15,03% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Pada masa penawaran umum yang berlangsung tanggal 27 Agustus 2018, terjadi oversubscribe sebanyak 221,53 kali dari porsi penjatahan terpusat (Pooling) saham yang ditawarkan kepada masyarakat.
“Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Perdana Saham ini setelah dikurangi biaya-biaya Emisi akan disalurkan Perseroan untuk 94,45% kepada Entitas Anak untuk meningkatkan kapasitas produksi Entitas Anak dengan membangun pabrik serta membeli beberapa mesin baru, sedangkan sisanya akan disalurkan “Perseroan” kepada Entitas Anak untuk pembangunan fasilitas distribusi berupa gudang di daerah Jawa Timur”, ungkap Arief Goenadibrata.
Arief Goenadibrata berharap momentum IPO akan menjadi langkah awal bagi PT Madusari Murni Indah Tbk. dalam meningkatkan kinerja yang lebih baik, serta dengan dicatatkannya saham PT. Madusari Murni Indah di BEI maka manajemen Perseroan akan terus berupaya meningkatkan Tata Kelola Perusahaan (GCG) dengan baik”, tutup Arief Goenadibrata optimis.
PT Madusari Murni Indah atau Molindo Incorporated ini adalah perusahaan holding yang menaungi PT. Molindo Raya Industrial sebagai pabrik Ethanol, PT Molindo Inti Gas sebagai pabrik CO2 dan PT Sumber Kita Indah sebagai perusahaan trading dan distribusi yang didirikan di Malang pada tahun 1965.
Dalam perkembangan bisnisnya Madusari di kemudian hari mengakuisisi Molindo yang juga merupakan produsen ethanol kompetitor saat itu, dimana group perusahaan ini kemudian berkembang dan melahirkan PT Molindo Raya Industrial sebagai pabrik produsen ethanol dengan kapasitas produksi 80.000 KL per tahun dan juga PT Molindo Inti Gas sebagai pabrik produksi gas CO2 dengan kapasitas produksi 15.360 ton per tahun. (A.Y)