Tim Fakultas Hukum UB jadi Juara Umum Andalas Law Competition

banner 468x60

Kota Malang – Secara umum dalam hal tata kelola dan Sumber Daya Manusia (SDM) Universitas Brawijaya (UB) dinilai mengalami penurunan oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) yang membuat rangking UB melorot ke peringkat 12, namun semangat untuk meningkatkan rangking UB terus dipacu melalui perbaikan di semua lini. Dalam penilaian yang merosot tersebut, namun prestasi dari mahasiswa yang termasuk dalam elemen SDM di Universitas Brawijaya ternyata terus diraih.

“Ini menunjukkan bahwa sebenarnya kualitas mahasiswa kita tidaklah kalah atau tidak seperti yang dinilai tersebut yang terbukti dengan banyaknya prestasi yang berhasil diraih saat ini,” ujar Dekan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FHUB), Rachmad Safa’at.

Bacaan Lainnya

Salah satu prestasi yang diraih mahasiswa Universitas Brawijaya ini adalah keberhasilan dari delegasi dari Fakultas Hukum Universitas Brawijaya yang berangkat mengikuti Andalas Law Competition di Universitas Andalas Padang sejak tanggal 16 September 2018-19 September 2018.

“Dari Delapan kategori yang dilombakan dalam kompetisi tersebut, tim dari FHUB berhasil meraih juara pada Lima kategori sehingga berhasil menjadi Juara Umum Andalas Law Competition, ” ujar Delegasi Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI), Muhammad Haris Lesmana.

Lima prestasi juara yang berhasil diraih Delegasi dari FHUB itu antara lain Juara I Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI), Juara I kategori Debat Hukum dan juara II dan juara III untuk lomba kategori Legal Opinion serta meraih Best Speaker untuk Debat Hukum yang mengalahkan delegasi dari Universitas Indonesia (UI), Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Hasanudin (Unhas) Makassar, UPN Veteran Jakarta dan delegasi lainnya.

“Untuk LKTI kami sengaja memilih tema tentang Optimalisasi Lembaga Penegak Hukum karena kami sudah beberapa kali menulis tentang hal tersebut sehingga kami lebih menguasai. Selain itu, karya tulis ilmiah yang kami buat ini benar-benar belum pernah ada sehingga memiliki nilai tambah yang akhirnya menjadikan kami juara I,” ungkap Muhammad Haris Lesmana.

Delegasi dari Fakultas Hukum Universitas Brawijaya dinilai cukup unik karena membuat karya ilmiah dengan menciptakan satu Badan baru yang dinilai akan mampu mengembalikan integritas hakim-hakim yang diharapkan mampu menciptakan keadilan.

“Judul tulisan kami cukup unik dan mungkin belum familiar meski di kalangan praktisi hukum sekalipun yaitu Formulasi Konsep Trias Justisiari Converter Melalui BPNK Sebagai Upaya Mewujudkan Lembaga Keadilan Yang Berkeadilan. Badan Penyerapan Nilai Keadilan (BPNK) yang merupakan ciptaan kami setelah membaca jurnal dari Komisi Yudisial yang membahas tentang keadilan. Dari nilai 0-1.000 kita mendapat nilai 1.000 atau sempurna meskipun di awalnya kami sempat dibantai habis-habisan namun kami berhasil menanganinya,” ungkap mahasiswa yang bertubuh subur ini.

Terkait keberhasilan para mahasiswanya tersebut, Dekan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya berharap prestasi tersebut akan mampu memicu diraihnya prestasi-prestasi nasional atau bahkan internasional yang lain yang akan mendukung naiknya rangking UB dari peringkat 12 menjadi peringkat Enam besar.

“Sebenarnya di kualitas mahasiswa tidak kalah. Di FHUB meskipun belum pernah menang di PIMNAS tetapi sudah sering menjadi juara di kompetisi-kompetisi lain baik nasional ataupun internasional. Semoga prestasi seperti ini menunjukkan keseriusan komitmen untuk meningkatkan prestasi dan kualitas mahasiswanya ,” ungkap Rachmad Safa’at.

Hal senada disampaikan Wakil Dekan III FHUB, Arif Zainudin yang menyatakan bahwa ada kontrak kinerja antara semua Dekan di Universitas Brawijaya dengan Rektor termasuk tentang prestasi mahasiswa.

“HIngga bulan September ini, dari target Sembilan Juara Nasional kita sudah berhasil meraih sekitar 20 juara, sementara Juara Internasional sudah tercapai 5 juara dari target Satu juara saja. Saya yakin ini akan bertambah mengingat masih bulan September dan masih banyak lomba dan kompetisi lain yang akan diadakan dalam waktu dekat ini,” pungkas Arif Zainudin.

Para mahasiswa yang berhasil menjadi juara di Andalas Law Competition dijanjikan akan mendapatkan penghargaan (reward) sesuai dengan aturan yang ada, dan Rachmad Safa’at berjanji akan memberikan reward dalam bentuk pembebasan dari Tugas Akhir meski harus merubah buku pedoman terlebih dahulu. (A.Y)

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan