Kota Malang – Setelah pekan lalu tim dari Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FHUB) berhasil menjadi juara umum Andalas Law Competition setelah menjadi yang terbaik di Lima Kategori yang diperlombakan, prestasi menjadi Juara Umum kembali diraih oleh tim dari FHUB yang lainnya.
Kali ini prestasi Juara Umum diraih oleh Enam mahasiswi yang tergabung dalam Forum Kajian Penelitian Hukum (FKPH) FHUB setelah mengikuti kompetisi Undip Islamic Law Fair (ILF) yang diadakan setiap dua tahun sekali.
“Tahun 2016 lalu kami dari FKPH FHUB juga mengikuti ILF dan berhasil menjadi juara II, dan pada tahun ini Alhamdulillah kami berhasil menjadi Juara I dan Berkas Terbaik sehingga kami merebut Piala Bergilir Undip ILF sebagai Juara Umum,” ungkap Ketua Tim FKPH, Melta Setya Rahayu.
Melta Setya Rahayu mengakui jika keberhasilan timnya menjadi juara umum ILF 2018 kali ini dikarenakan kesiapan tim yang sudah benar-benar matang tidak seperti saat mengikuti (ILF) tahun 2016 lalu.
“Kali ini pembukaan pendaftaran dilaksanakan saat liburan sehingga kami memiliki tim waktu yang cukup banyak untuk mempersiapkan. Sehingga kami merelakan dua bulan waktu liburan kami untuk menyusun dan mempersiapkan berkas yang akan kami kirimkan lomba. Berkas yang telah kami susun itu kemudian kami ajukan ke Dosen Pembimbing kami yaitu Reka Dewantara yang berkompeten di bidang Perlindungan Konsumen yang menjadi tema lomba,” ungkap perempuan yang juga menjadi Ketua FKPH ini.
Dari sekian banyak berkas yang diikutsertakan lomba, akhirnya terpilih Tiga berkas saja yang lolos ke semifinal dimana berkas dari tim FHUB berhasil masuk final dan berhadapan dengan tim dari Universitas Hasanudin (Unhas) Makassar.
“Yang menjadikan kami juara adalah kami memasukkan unsur dan pendekatan masalah ekonomi syariah dalam permasalahan perlindungan konsumen sementara tim lawan hanya mengambil dari sisi hukum konvensional atau umum saja,” ungkap Melta.
Selain pendekatan ekonomi syariah, menurut anggota tim yang lainnya yakni Hanan Pavita Ihsani, usulan untuk menambah kewenangan dari Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) dalam menyelesaikan masalah e-commerce bersama Infokom dinilai merupakan usulan yang benar-benar baru dan memungkinkan untuk bisa diterapkan dalam praktek sesungguhnya mengingat hingga saat ini masalah e-commerce masih belum ada dasar hukumnya.
Ditemui saat menyambut tim FKPH yang menjadi Juara Umum Undip ILF 2018, Dekan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Rachmad Syafa’at menegaskan bahwa pihak fakultas akan selalu memberikan support kepada mahasiswanya untuk bisa berprestasi.
“Support itu juga bisa dalam bentuk membangun sistem dan atmosfir akademik yang dirasakan mahasiswa. Serta disiapkan sarana prasarana seperti laboratorium dan dosen pembimbing dengan konsep 3 in 1 seperti yang telah kami lakukan selama ini,” ungkap Rachmad Syafa’at.
Kebijakan Fakultas Hukum UB diakui telah dibuat dan disesuaikan untuk mampu mendukung pencapaian prestasi mahasiswa FHUB seperti penyiapan dosen yang sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan dan pelaksanaan simulasi sebelum pertandingan dengan mengundang praktisi yang sebenarnya.
“Saat ini kami sudah memiliki.beberapa laboratorium yang cukup.lengkap untuk digunakan simulasi seperti kondisi yang sebenarnya seperti Laboratorium Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan, Laboratorium Peradilan Semu yang sangat membantu kesiapan para peserta sebelum bertanding. Rencananya kami juga akan mendirikan pusat kajian hukum dan kebudayaan Islam untuk mewadahi mahasiswa yang concern dalam hukum Islam,” ujar Rachmad Syafa’at.
Rencana ke depan, FHUB akan membuat karaker pembeda FHUB dari fakultas hukum kampus lain dengan menambah konsentrasi Hukum Energi dan Tambang yang sudah dipersiapkan selama dua tahun terakhir.
“Dulu karakter pembeda kita adalah kita kuat di Hukum Agraria dengan tokoh dan pakar hukum Agraria yang kita miliki, namun saat ini ada kampus lain yang juga mulai kuat di bidang yang sama. Kita akan buat karakter pembeda yang lain yaitu Hukum Energi dan Tambang yang baru ada di Dua Perguruan Tinggi di Indonesia dan Insha Allah FHUB akan menjadi kampus yang ketiga,” pungkas Dekan FHUB yang ramah ini. (A.Y)